Suara.com - Beredar sebuah video yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tolak pelukan dari Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh.
Dalam video tersebut, tampak Surya Paloh merangkulkan tangan kirinya ke punggung Presiden Jokowi. Sementara itu, terlihat tangan kanan orang nomor satu di Partai Nasdem tersebut menepuk-nepuk tangan kiri Presiden Jokowi.
Namun, video tersebut menjadi viral karena Presiden Jokowi terlihat tidak membalas rangkulan Surya Paloh.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut hanya menepuk pundak kiri Surya Paloh. Kemudian, Presiden Jokowi kemudian mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni yang pada saat itu berada di belakang Surya Paloh.
Lantas, seperti apa fakta-fakta di balik video Presiden Jokowi yang disebut-sebut menolak pelukan dari Surya Paloh? Simak informasi lengkapnya yang telah Suara.com rangkum berikut ini.
Respons Surya Paloh
Mengetahui videonya dengan Presiden Jokowi viral di media sosial, Surya Paloh kemudian memberikan tanggapan. Bos Media Group tersebut menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah apapun dengan Presiden Jokowi
Diketahui, video tersebut merupakan video pada saat dirinya bertemu di acara puncak Hari Ulang Tahun ke-58 Partai Golkar pada hari Jumat (21/10/2022).
Ia pun kemudian menyebut bahwa hal tersebut adalah hal yang biasa terjadi dan tidak ada masalah dengan hal tersebut.
Kemudian, Surya Paloh menanggapi soal gesture dari Presiden Jokowi yang terlihat datar dan tidak membalas pelukannya tersebut. Ia menjelaskan bahwa suasana dan kondisi yang ramai pada saat acaralah yang menjadikan Presiden Jokowi bersikap demikian.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa tidak ada masalah apapun yang mendorong Presiden Jokowi bersikap demikian. Surya turut menyinggung hubungannya dengan Presiden Jokowi.
Ia menegaskan bahwa tidak selamanya harus ditunjukkan. Sejauh ini,Surya Paloh menegaskan bahwa hubungan dengan Presiden Joko Widodo dalam keadaan yang baik-baik saja.
Ia menambahkan bahwa dirinya dalam kesempatan tersebut tidak sempat melakukan diskusi dengan Presiden Jokowi. Hal tersebut, dikarenakan pada pertemuan tersebut, acara HUT Partai Golkar sedang berlangsung.
Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Capres
Diketahui, sebuah video yang menangkap momen pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem tersebut menjadi perbincangan.
Berita Terkait
-
Deklarasi NasDem Disebut Akar Masalah Hubungan Jokowi dan Surya Paloh Memanas, Saran Ruhut: Cabut Dukungan ke Anies
-
Kapolri Ingatkan Polisi Tak Pamer Mobil Bagus-Motor Gede: Situasi Lagi Tidak Baik
-
Kaesang Pangarep Beberkan Rencana Nikahi Erina Gudono, Singgung soal Sepakbola
-
Kaesang Pangarep Buka Suara soal Rencana Pernikahannya dengan Erina Gudono
-
NasDem Tegaskan Tetap Setia Berkomitmen Dukung Jokowi, Selama Tidak Kena Reshuffle
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
Biar Warga Naik Angkutan Umum, Pramono Minta Kepala Daerah Penyangga Siapkan Park and Ride
-
Mahasiswa UNP Antusias Gali Potensi Mengikuti Digistar Telkom
-
Pelaku Sudah Ditangkap! Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Lahan Kosong Tanah Abang
-
Bill Gates: Dunia Salah Arah Hadapi Krisis Iklim, Kenapa Demikian?
-
Pelaku Pengeroyokan dan Penembakan Pengacara WA di Tanah Abang Diciduk
-
Tarif Transjakarta Bakal Naik? Pemprov DKI Ungkap Fakta di Balik Murahnya Ongkos
-
Kemenag Tegaskan MBG Harus Halalan Toyyiban: Bersih, Suci, dan Menyehatkan
-
IESR Nilai SNDC Indonesia Tak Selaras dengan Ambisi Energi Terbarukan Prabowo, Kenapa?
-
Rusun Marunda Dirobohkan, Pemprov DKI Siap Bangun Ulang Hunian Modern untuk Warga Lama
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf