Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diketahui dipanggil oleh partainya PDI Perjuangan usai menyatakan siap nyapres.
Ganjar dipanggil oleh Ketua DPP Partai Komaruddin Watubun dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto untuk melakukan klarifikasi.
Buntutnya, Ganjar dikabarkan mendapatkan sanksi berupa teguran lisan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP buntut pernyataannya yang dinilai multitafsir.
Pengamat politik dan pegiat media soisal John Sitorus pun turut buka suara soal langkah PDI Perjuangan tersebut.
Hal itu disampaikannya melalui akun jejaring media sosial Twitternya, @Miduk17, pada Senin (24/10/2022).
John Sitorus menyinggung soal baliho Puan Maharani yang terpampang di seluruh penjuru wilayah.
Menurutnya, ribuan baliho Puan yang terpampang itu juga merupakan untuk Pilpres 2024. Akan tetapi didiamkan saja.
John juga menyinggung terkait pernyataan Puan yang pernah berkata soal adanya presiden perempuan kedepannya.
"Ada ribuan BALIHO @puanmaharani_ri, tentu utk apa lagi kalo bukan Pilpres 2024?" tulis Jhon Sitorus dikutip Suara.com, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: Sinyal Ganjar Pranowo Nyapres Tak Langgar AD/ART, Mengapa PDIP Tetap Kasih Sanksi?
"Puan juga pernah bicara jika 2024 akan ada PRESIDEN Perempuan lagi," sambungnya.
Oleh karena itu, sikap PDI Perjuangan yang hanya memanggil dan memberikan sanksi kepada Ganjar saja tersebut dipertanyakan oleh John Sitorus.
"Kok @PDI_Perjuangan ga memanggil Puan dan memberi PERINGATAN?" tuturnya.
Sikap Ketua DPP Partai Komaruddin Watubun dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto yang diam saja itu bahkan dinilai karena ada ketakutan kepada Ketum Megawati Soekarnoputri.
"Kenapa Hasto TUTUP MULUT? Takut sama bu MEGA?" pungkasnya.
Pernyataan Ganjar Siap Nyapres
Tag
Berita Terkait
-
Sinyal Ganjar Pranowo Nyapres Tak Langgar AD/ART, Mengapa PDIP Tetap Kasih Sanksi?
-
Ganjar Dinilai Tak Keluar dari Koridor Kader Taat PDIP, Ada Tukang Adu Domba?
-
Disanksi PDIP Soal Siap Nyapres, Ganjar Tetap Nyatakan Siap
-
Pengamat Nilai PDIP Kurang Kerjaan, Sanksi Ganjar Pranowo yang Siap Nyapres 2024
-
Sudah Disentil PDIP, Ganjar Pranowo Tetap Tak Gentar soal Niat Nyapres: Semua Kader Mesti Siap!
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid