Sementara itu Corporate Communications Director of Danone Arief Mujahidin, mengatakan, model kerja sama antara perusahaan dengan media massa kini beragam.
Menurutnya dalam menjalin sebuah hubungan kerja sama harus mutual dan tidak bisa dipaksakan.
“Jadi jangan bilang hei kamu masang kerja sama sama aku viewnya cuma 100, 200. Kami lakukan media mapping tapi anda juga harus melakukan mapping aqua ini iklannya mau seperti apa. Kerja sama bisa dengan konten, amplifikasi, pelatihan,” kata dia.
Sementara itu Managing Partner Inventure Yuswohady berbicara mengenai landscape media saat ini. Menurut dia, landscape media awalnya vertikal seperti billboard dan televisi di mana hanya komunikasi satu arah.
“Setelah internet dan sosial media, pola bergeser menjadi dua arah dan sifatnya many to many. Itulah yang ada di facebook, Tiktok dan IG,” kata dia.
Saat ini menurut Yuswohady yang mempengaruhi media itu Fomo (fear of missing out).
Kata Yuswohady, saat ini semua orang bisa menjadi publisher dan Ini kekuatan luar biasa.
“Ketika semua orang publisher yang terjadi adalah overloaded information. Informasi meluap di satu sisi. Sisi demand, semua orang punya HP. Di sisi suplay informasi meluap kita punya tools yang namamya HP untuk menangkap semua informasi itu,” katanya.
Lalu yang terjadi, lanjut dia, setiap saat orang ingin menangkap informasi itu.
“Survei di seluruh dunia, 13 persen milenial sehari bisa 10 jam. Untuk apa? untuk nyari berita. Fomo itu artinya fear of missing out kita ga mau ketinggalan informasi,” paparnya.
Baca Juga: CEO Indotnesia: Koperasi Multi Pihak Produsen hingga Konsumen Tergabung Jadi Satu
Menurut Yuswohady, ada tiga hal yang membuat media dilirik milenial yaitu immediacy, intimacy, spontanity.
“Makanya Lambe Turah dan TIkTok lebih menarik. Itu Immediacy, berita langsung bisa nongol. Kenyataannya konten itu semakin penting Immediacy, intimacy, Spontanity. TikTok itu intimacy dan spontanity.. At the end of the day if you not digital you die. Teman-teman kalau berbisnis di media ga digital ga akan survive,” kata Yuswohady.
Berita Terkait
-
CEO Indotnesia: Koperasi Multi Pihak Produsen hingga Konsumen Tergabung Jadi Satu
-
Sejumlah Workshop Menarik Digelar di Hari Kedua Local Media Summit 2022
-
Ini Bekal untuk Media Lokal Mengantisipasi Serangan Siber
-
Media Lokal Wajib Miliki Kepercayaan Diri dari Publik
-
Local Media Summit (LMS) 2022 Pertemukan Ratusan Media Jawab Tantangan Masa Depan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi