Suara.com - Prabowo Subianto menjadi salah satu nama yang digadang-gadang sebagai calon presiden 2024. Bahkan Prabowo telah mengumumkan kesiapannya pada Agustus 2022 lalu.
Namun belakangan beredar kabar bahwa Prabowo siap mundur dari rencana pencapresannya demi mendukung Anies Baswedan. Diketahui mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah dideklarasikan oleh Partai NasDem.
Hal ini seperti yang terlihat di video unggahan akun Facebook bernama Nicolas Djatikusumo di grup bertajuk Anies Baswedan Kita pada tanggal 29 Oktober 2022.
"Prabowo lebih mendukung Anies daripada maju sebagai capres. Mengejutkan," begitulah judul yang dituliskan di videonya, dikutip Suara.com, Jumat (4/11/2022).
Video tersebut memperlihatkan foto Prabowo dan Anies yang tampak dikelilingi oleh banyak emak-emak, seolah mereka sedang dalam agenda deklarasi.
Namun benarkah narasi yang diedarkan lewat video berdurasi 4 menit 30 detik tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran, video yang diunggah akun Facebook Nicolas Djatikusumo tersebut ternyata tidak benar.
Rupanya video yang ditunjukkan di konten tersebut diambil pada tahun 2017, yakni ketika Anies siap bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Alasan Ade Armando Katakan Anies Tidak Akan Menang Pilpres 2024 Jika Suara Pemilih Kristen Terbelah
Dalam video tersebut Prabowo memang mendukung Anies, tetapi bukan sebagai capres melainkan untuk urusan Pilgub DKI Jakarta 2017.
Sejauh ini pun belum ada informasi kredibel mengenai mundurnya Prabowo dari rencana pencapresan 2024, apalagi sampai mendukung Anies untuk menjadi RI 1.
"Dengan ini saya menyatakan, bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia," tutur Prabowo.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan Prabowo siap melawan siapapun yang maju sebagai Capres 2024.
"Siap-siap saja. Melawan siapapun kita siap," tegas Habiburokhman ketika dimintai tanggapan soal kesiapan Prabowo dan Partai Gerindra melawan Anies Baswedan.
KESIMPULAN
Berita Terkait
-
Elektabilitas Anies Baswedan Meningkat Usai Kunjungan ke Medan? Ini Kata Pengamat Politik
-
Round Up: Ribuan Warga Sambut Anies Baswedan di Istana Maimun, Beri Pesan Perubahan
-
Habib Pro Jokowi Hajar Habis Gerombolan Pengikut Rizieq Shihab: Ujungnya untuk Mendukung Anies Baswedan
-
Biodata Anies Baswedan, Sang Capres yang Diusung Partai NasDem
-
Anies Baswedan Temui Masyarakat di Istana Maimun: Kita Ingin Ada Perubahan di Republik Ini
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
Terkini
-
Komisi IX DPR Gelar Rapat Tertutup Bareng Kemenaker Hari Ini, Bahas Apa?
-
Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
-
Sekolah Internasional NJIS Turut Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan USD 30 Ribu Via Kripto
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Kembali Digelar, Kejagung Hadirkan Ahli Hukum dan Bawa Bukti Ini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia
-
Skandal Kuota Haji: KPK Buka Pintu Periksa Ulang Yaqut Cholil, Kebijakan 50-50 Disorot
-
Cak Imin Ditunjuk Prabowo Periksa Pesantren, Wakil Ketua DPR Cucun: Bukti Negara Hadir
-
Usai Periksa Eks Bendahara Amphuri, KPK Pertimbangkan Panggil Gus Yaqut