Suara.com - Beredar video amatir yang menampilkan fenomena tumpahan air hujan bak air terjun di Bekasi. Air tersebut tumpah di area Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jawa Barat.
"Ini air terjun yang ngejos (turun) dari langit ini. Air mancurnya cuman di situ aja, di Stadion Wibawa Mukti ini. Langsung dari langit air terjunnya. Cuman di situ doang, ngeri gaes," ucap pria dalam video amatir tersebut.
Terlihat dalam video itu air hujan turun dan bercampur dengan angin seperti air terjun yang turun dari langit. Peristiwa tersebut pun dikaitkan dengan fenomena microburst. Meski demikian, peristiwa itu bukanlah fenomena microburst karena ternyata hanya dari talang air yang patah.
Hal ini selaras dengan penjelasan Kapolsek Cikarang Timur AKP Bambang Krisnadi bahwa hasil pengecekan di lokasi adalah limpahan air hujan di atas Stadion Wibawa Mukti yang mengalir ke talang atap Stadion Tribun Barat. Pernyataan itu disampaikan pada Kamis (10/11/2022).
Bambang menyatakan pipa palang air itu patah karena tak mampu menampung deras air hujan yang turun. Hujan pun langsung jatuh di atas pos security gerbang utara.
Mengutip dari Britannica, microburst adalah angin kencang yang disertai hujan deras dari awan. Hujan ini menghantam ke tanah langsung dan kemudian menyebar secara horizontal.
Hujan yang terjadi pun tidak seperti hujan biasanya. Hujan cenderung deras dan lebat.
Melansir dari weather.gov, microburst adalah fenomena kolom lokal udara yang tenggelam dalam badai petir. Kolom udara tersebut biasanya berdiameter 2,5 mil.
Baca Juga: Terungkap Fakta Sebenarnya Soal Air Terjun Jatuh di Langit Bekasi, Penasaran Publik Terjawab
Microburst pada umumnya terjadi di daerah yang telah berbulan-bulan mengalami musim panas. Fenomena ini hadir karena pengaruh kehadiran awan kumulonimbus.
Area microburst biasanya meliputi kurang dari 3-4 kilometer. Bahkan fenomena ini mampu menghasilkan angin lebih dari 100 mph dan menyebabkan kerusakan di area yang signifikan.
Selain itu, menurut Prakirawan Cuaca Senior Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Refida Novikarany mengatakan bahwa downburst atau yang disebut dengan microburst adalah sistem angin kencang yang secara vertikal atau dari atas ke bawah dalam waktu yang singkat.
Fenomena ini berasal dari awan jenis kumulonimbus. Awan kumolunimbus atau yang disingkat CB adalah awan vertikal menjulang yang tinggi, padat, dan hadir dalam badai petir dan cuaca yang dingin.
Namun, air hujan yang tumpah di Bekasi tersebut bukanlah fenomena microburst, melainkan hanya tumpahan air hujan dari talang atau saluran air yang rusak.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
- 
            
              Kronologi Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Jadi Korban Tabrak Lari di Harapan Indah
 - 
            
              Terungkap Fakta Sebenarnya Soal Air Terjun Jatuh di Langit Bekasi, Penasaran Publik Terjawab
 - 
            
              Benarkah Ada Air Terjun Jatuh di Langit Bekasi? Begini Faktanya
 - 
            
              Penjelasan Ilmiah Video Viral Air Terjun Turun di Langit Bekasi, Sempat Jadi Hal Misterius Bertahun-tahun
 - 
            
              Video Fenomena Air Terjun dari Langit di Bekasi Bikin Publik Bergidik dan Ingat Tuhan
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
 - 
            
              Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!