Suara.com - Hingga kini PDI Perjuangan belum menentukan bakal calon presiden untuk tahun 2024. PDIP biasanya menegaskan hak penentuan bacapres ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Bila merujuk hasil survei elektabilitas, Ganjar Pranowo lah yang berpotensi besar diusung PDIP. Namun tampaknya PDIP lebih memilih untuk mengusung Puan Maharani kendati hasil survei elektabilitasnya yang sangat rendah.
Hal inilah yang banyak disorot publik, termasuk oleh jurnalis senior Bambang Harymurti dan politikus senior PDIP Panda Nababan di kanal YouTube Total Politik.
Dalam kesempatan itu, Bambang dan Panda membahas kisah-kisah lama di internal PDIP. Termasuk keberanian Megawati mengusung Joko Widodo, baik di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 maupun Pemilihan Presiden 2014 kendati elektabilitasnya masih anjlok.
"Waktu itu, poll-poll pendapat itu semua Foke di atas Jokowi kan? Tapi Mega berani mengambil keputusan yang mungkin kalah, ya dia berani kalah lah kasarnya," ujar Bambang, dikutip Suara.com, Kamis (17/11/2022).
Sebagai pengingat, saat itu Fauzi Bowo selaku gubernur petahana mencalonkan diri lagi untuk periode kedua. Sedangkan PDIP mencalonkan Jokowi yang diduetkan bersama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Namun Panda rupanya tidak kaget dengan fenomena ini. "Mega itu punya feeling politik. Jokowi belum masuk di survei, belum ada di bursa-bursa. Tapi maksud aku ada kekhasan Mega ini," jelas Panda.
Aksi "judi" ala Megawati ini ternyata tidak berhenti di kemenangan Jokowi-Ahok di DKI Jakarta. Sebab Megawati bahkan merelakan potensinya untuk maju lagi di Pilpres 2014 meski Jokowi juga kalah saing dari Prabowo Subianto.
"Saat itu popularitas Prabowo nggak ada yang ngalahin dan Jokowi belum tinggi-tinggi amat. Tapi pada saat akhir Ibu Mega memutuskan tidak maju (dan) memajukan Jokowi," ungkap Bambang melanjutkan.
Baca Juga: Survei: Bila Ganjar Pranowo Direbut Golkar, PDIP Bisa Gigit Jari Kehilangan Banyak Suara
Panda lalu mengaku sempat mempertanyakan juga keputusan Megawati tersebut. "Aduh Panda, aku ini udah tua, udah nenek-nenek. Tiga kali lagi kalah," ucap Panda menirukan balasan Megawati tersebut.
Pernyataan Megawati itu seketika diterima oleh seluruh kader PDIP yang semula sempat mendesak agar sang ketua umum maju di Pilpres 2014.
"Yang relevan, saat itu hasil jajak pendapat Jokowi jauh di bawah Prabowo. Tapi Mega berani ambil keputusan itu," kata Bambang.
Kondisi itulah yang kemudian dibandingkan dengan saat ini. Namun Panda tidak menjawab ketika disinggung perihal apakah PDIP dan Megawati siap mengambil keputusan di luar hasil survei elektabilitas.
Namun Panda mengingatkan bahwa Megawati sangat tegas perihal pencapresan yang merupakan hak prerogatifnya. "Artinya yang betul-betul mengatakan, 'Jangan bicara capres-capres lah. Bicara dulu ini'," tutur Panda.
Eros Djarot Sebut Megawati Pentingkan Kemenangan
Tag
Berita Terkait
-
Berani Banget! Perempuan Berambut Panjang Nekat Masukan Tangan ke Mobil Jokowi di Bali
-
Survei: Bila Ganjar Pranowo Direbut Golkar, PDIP Bisa Gigit Jari Kehilangan Banyak Suara
-
Iriana Jokowi Dihina Warganet Saat Foto Bareng Kim Keon Hee, Kaesang Pangarep Laporkan ke Pihak Berwajib?
-
Duduk Satu Meja Saat Momen KTT G20, Inilah Yang Dibahas SBY Dan Megawati
-
Nah Loh! Gibran Dinilai Mulai Siap-siap Berpolitik Tanpa PDIP dan Jokowi, Rocky Gerung Colek Buzzer
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian