Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pada Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga saat ini tercatat ada 162 korban meninggal dunia pasca gempa Cianjur. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil saat menerima panggilan video (video call) dengan Wapres Ma'ruf Amin dan Bupati Cianjur Herman Suherman, Selasa (22/11/20220.
"Menurut laporan yang meninggal banyak anak-anak karena rata-rata sedang di madrasah, bakda zuhur beres sekolah umum, lanjut sekolah agama, jadi mohon izin, yang terdampak banyak anak santri Pak, dari 162 (korban meninggal) itu," kata Ridwan Kamil.
Terkait itu, Wapres Ma'ruf langsung menyampaikan duka. Dia bakal kementerian dan pihak terkait untuk memberi bantuan.
"Inna lillhi wa inna ilaihi rjiun. Saya minta supaya PUPR, BNPB, dan Menteri Kesehatan juga karena saya dengar banyak yang patah tulang supaya dokter-dokter bedah tulang (datang). Saya minta Menkes menyiapkan untuk menangani. Selamat berjuang," ucap Maruf
Ridwan Kamil juga menyampaikan hingga saat ini sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa.
Sejauh ini tercatat sebanyak 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 hingga 100 persen.
Gempa Cianjur
Gempa bumi yang melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada hari Senin (22/11) pukul 13.21 WIB berkekuatan magnitudo 5,6.
Baca Juga: Adik Dinar Candy Akhirnya Ditemukan Usai Gempa Cianjur, Terjebak di Basement Pesantren
Gempa terjadi pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa bumi tersebut juga dilaporkan terasa hingga ke wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok.
Berita Terkait
-
Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa saat Berada di Gedung Tinggi
-
Update Korban Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: 162 Orang Meninggal Dunia
-
Adik Dinar Candy Akhirnya Ditemukan Usai Gempa Cianjur, Terjebak di Basement Pesantren
-
15 Orang Tertimbun Longsor di Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Tim Gabungan Masih Lakukan Evakuasi
-
Informasi Gempa Cianjur Kini 1 Pintu, Ridwan Kamil Ingin Penanganan Dilakukan Cepat dan Tepat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO