"Kemudian Pak FS saat itu datang kemudian menyampaikan ke dia (penyidik) 'enggak usah terlalu keras'," kata Ridwan di muka sidang.
Anak buah Sambo ganggu proses olah TKP
Dalam sidang yang digelar pada Senin (21/11/2022), Ridwan mengaku ia kesulitan menangani kasus pembunuhan Brigadir J karena semua alat bukti dan saksi kunci diambil alih oleh Propam Mabes Polri.
Adapun yang melakukan hal tersebut adalah anak buah Ferdy Sambo, karena saat itu ia masih menjabat sebagai Kadiv Propam Mabes Polri.
Tak hanya itu, Ridwan juga mengaku ia mengalami kesulitan melakukan olah TKP karena anggota propam selalu ikut campur.
"Dapat kami jelaskan yang mulia, pengananan itu memang mulai dari pengambilan barang bukti dan saksi kunci saat itu bukan di bawah penanganan kami," bebernya.
"Diambil oleh Propam sehingga dari situ kami mengalami beberapa kesulitan untuk melakukan investigasi yang mulia," sambungnya.
Sambo bersikeras nyatakan CCTV di TKP rusak
Kesaksian Ridwan belum selesai. Ia juga mengatakan, Ferdy Sambo berusaha untuk meyakinkan penyidik bahwa CCTV yang ada di TKP rusak. Menurut Ridwan, hal itu ia lakukan saat olah TKP sedang berlangsung.
Baca Juga: Kodir PRT Ferdy Sambo Beri Keterangan yang Bikin Hakim Bingung: Pangkat Tinggi Pasang CCTV?
Ia menambahkan, saat olah TKP, penyidik memang fokus pada sejumlah barang bukti, di antaranya CCTV, ponsel dan senjata api di lokasi kejadian.
"Tapi pada saat kami pengecekan CCTV, Pak FS (Ferdy Sambo) waktu itu mondar mandir, terus dia menyampaikan CCTV ini sudah rusak saat itu," ujar Ridwan.
Meski Ferdy Sambo mengatakan hal tersebut saat olah TKP, Ridwan tetap memeriksa CCTV namun pengambilannya dilakukan secara bertahap.
Tegas nyatakan Sambo penembak Brigadir J
Dalam sidang yang digelar pada Senin (21/11/2022) AKBP Ridwan Soplanit dengan tegas menyatakan bahwa Brigadir J dieksekusi oleh Bharada E dan Ferdy Sambo.
Pernyataan itu keluar ketika Majelis Hakim mencenar Ridwan perihal siapa yang menembak Brigadir J pada 8 Juli 2022.
Berita Terkait
-
Kodir PRT Ferdy Sambo Beri Keterangan yang Bikin Hakim Bingung: Pangkat Tinggi Pasang CCTV?
-
Rekening Mendiang Brigadir J yang Mendadak Diblokir PPATK Timbulkan Pertanyaan
-
Penyidik Siber Ungkap Rekaman CCTV Pos Satpam Duren Tiga: Ferdy Sambo Tiba, Yosua Masih Bolak-balik di Depan Rumah
-
Dituding Terima Duit 'Haram' Tambang Ilegal, Kabareskrim Serang Balik Geng Sambo: Kasus Yosua Aja Mereka Tutup-tutupi
-
Kabareskrim Bantah Terima Setoran Tambang, ISESS: Ferdy Sambo Dulu Bantah Tapi Diperiksa
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!