Suara.com - Acara akbar Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno pada Sabtu, (26/11/2022) lalu kini menimbulkan kontroversi. Pasalnya, acara yang diinisasi oleh Gerakan Relawan Jokowi ini mengangkat unsur politik dan sempat meresahkan masyarakat sekitar.
Acara yang digelar oleh relawan Jokowi itu lantas menjadi sorotan banyak pihak, tak terkecuali politikus dan pengamat politik. Selain itu, warganet juga turut menyoroti lokasi acara, yaitu GBK yang notabene sempat dilarang digunakan karena untuk persiapan Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
Lalu, apa saja kontroversi yang terjadi? Simak inilah selengkapnya.
Kehadiran Jokowi jadi pertanyaan
Ribuan relawan dari berbagai daerah di DKI Jakarta dan provinsi lain memadati Stadion utama Gelora Bung Karno untuk memberikan dukungan terhadap kepala negara tersebut pada Sabtu (26/11/2022).
Kehadiran Presiden Jokowi untuk menyapa para relawannya tersebut pun menjadi sorotan karena dianggap bukan dalam momentum yang pas, terutama akhir-akhir ini Indonesia dilanda beberapa bencana, termasuk bencana gempa di Cianjur sehingga kehadiran Jokowi di tengah para pendukungnya ini seolah tidak mencerminkan sikap empati.
Teriakan 3 periode oleh para simpatisan
Kehadiran para relawan ini pun juga disoroti usai berbagai video yang viral di media sosial menunjukkan banyaknya relawan yang berteriak soal 3 periode, menandakan dukungan mereka terhadap Jokowi untuk tetap menjadi presiden mereka di pemilu 2024 mendatang.
"Presiden! Tiga periode!" ujar simpatisan yang berada di sana.
Baca Juga: Tak Terbitkan Peraturan Pj Kepala Daerah, Jokowi dan Mendagri Digugat ke PTUN Jakarta
Kode-kode Jokowi soal capres
Tak hanya kehadirannya, pernyataan Jokowi soal pemimpin Indonesia juga menjadi sorotan. Pasalnya, orang nomor satu di Indonesia ini menyebut bahwa pemimpin yang memikirkan rakyatnya adalah pimpin dengan rambut putih.
Pernyataan ini pun sempat disoraki oleh para simpatisan, namun akhirnya Jokowi melanjutkan pernyataannya dengan pesan-pesan lainnya.
Kekecewaan simpatisan soal shalawat
Kehadiran ribuan simpatisan dari berbagai daerah di Indonesia ini ternyata juga menimbulkan kekecewaan. Pasalnya, susunan acara Nusantara Bersatu yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno ini awalnya disinyalir akan menampilkan shawalat Qubro bersama.
Namun, sesampainya di sana dan hingga acara selesai digelar, rencana Shalawat Qubro bersama ternyata tidak terealisasi. Salah satu relawan asal Tegal, Jawa Tengah bernama Sumitri pun menumpahkan kekecewaannya tersebut.
Berita Terkait
-
Tak Terbitkan Peraturan Pj Kepala Daerah, Jokowi dan Mendagri Digugat ke PTUN Jakarta
-
Nyelekit! PDIP Kritik Pertemuan Akbar Relawan di GBK: Jangan Reduksi Keberhasilan Jokowi Pakai Manuver Tak Berguna
-
Ganjar Pranowo Jangan Pede Dulu! Endorse 'Capres Rambut Putih' Diduga Buat Dorong Jokowi 3 Periode
-
Menpora Sat Set Klarifikasi, GBK Bebas Dipakai Relawan Jokowi Tapi Konser Dilarang
-
Puan Maharani Bakal Umumkan Nama Calon Panglima TNI Pengganti Andika Perkasa
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!