Suara.com - Pernikahan antara putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono dilakukan dengan prosesi adat Jawa. Berbagai unsur dari tradisi hingga pernak-pernik budaya Jawa turut mewarnai momen bahagia antara kedua mempelai tersebut.
Salah satu dekorasi yang turut mengihasi rumah Jokowi selaku orang tua mempelai pria adalah tuwuhan pada bleketepe yang sarat akan pesan makna sakral.
Adapun Jokowi sendiri memasang tuwuhan di rumahnya pada hari-hari menjelang Kaesang dan Erina disahkan sebagai sepasang pengantin.
Keindahan tuwuhan yang dipasang bersamaan dengan bleketepe di rumah Jokowi pun akhirnya menarik perhatian publik. Publik kini juga mulai menggali makna yang sebenarnya terkandung dalam hiasan indah nan sakral itu.
Makna tuwuhan dan bleketepe secara bahasa dan simbolis
Kata tuwuhan berarti tumbuhan, yakni merujuk pada bahan dasar hiasan tersebut yang diambil dari tumbuhan-tumbuhan dan buah-buahan alami. Tuwuhan merujuk pada masing-masing unsur kecil dalam hiasan bleketepe.
Sedangkan bleketepe diambil dari kata dalam bahasa Jawa kuno yakni Bale-Katapi. Bale berarti tempat sedangkan katapi diambil dari kata tapi yang berarti membuang atau menyisihkan kotoran.
Bleketepe kemudian dapat diterjemahkan secara harfiah menjadi 'tempat dibuangnya kotoran'. Adapun kotoran yang dimaksud dalam hiasan bleketepe bukan kotoran fisik secara harfiah, namun kotoran yang sifatnya adalah rohani.
Kotoran yang dibuang adalah kotoran-kotoran jiwa, yakni seperti sifat buruk yang dapat merusak hubungan rumah tangga. Membuang kotoran rohani melalui bleketepe berarti juga dapat dimaknai sebagai proses penyucian jiwa sebelum kedua mempelai masuk ke dalam kehidupan pernikahan.
Baca Juga: Alisnya Bikin Salfok, Jan Ethes dan Lembah Manah Curi Perhatian saat Kaesang Sungkeman
Makna tiap unsur tuwuhan di bleketepe
Saat mengamati bleketepe secara teliti, maka kita dapat menemukan beberapa tumbuhan dan buah-buahan berbeda jenis yang turut menjadi bagian kecil untuk hiasan sakral tersebut.
Masing-masing tumbuhan juga memiliki makna sakralnya sendiri-sendiri yang berhubungan dengan proses penyucian rohani melalui simbol sifat-sifat luhur sebagai bekal kehidupan berkeluarga.
Terdapat sebuah padi yang oleh masyarakat Jawa disebut pari sawuli yang melambangkan kemakmuran di dalam rumah tangga. Sebab, padi atau beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat Jawa.
Kita juga dapat mengamati ada beberapa jenis bunga dan daun, salah satunya bunga kemuning yang wangi sebagai representasi kehidupan keluarga yang dapat menjaga marwah dan reputasi mereka di tengah masyarakat.
Bleketepe juga dilengkapi dengan beberapa helai daun beringin, sebagai simbol peneduh. Simbol peneduh diharapkan keluarga dapat menjadi tempat teduh di kala situasi dan kondisi yang berat bagi setiap anggota keluarga.
Berita Terkait
-
Erina Gudono Izin Menikah, Pesan Ibunda: Jagalah Salat Anakku, Yang Ontime
-
Alisnya Bikin Salfok, Jan Ethes dan Lembah Manah Curi Perhatian saat Kaesang Sungkeman
-
Mau Kondangan Pernikahan Kaesang, Inul Ungkap Soal Isi Amplop
-
Masih Sempat-sempatnya! Jokowi Urus Negara di Tengah Rangkaian Siraman Kaesang
-
Heboh Baliho Si Rambut Putih Ucapkan Selamat ke Kaesang-Erina, Rocky Gerung: Itu Pasti Disetujui Ganjar!
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka