Suara.com - Sesuatu yang sangat khas akan kita jumpai saat kita pelesir ke Kota Solo, Jawa Tengah adalah keberadaan bangunan peninggalan Raja Pakubuwono III, berupa masjid bergaya tradisional Jawa.
Masjid yang dibangun pada tahun 1763 ini memiliki 3 pintu masuk dengan gapura utama di sisi timur, dan pintu lainnya berada di sisi selatan dan utara.
Menurut Sekretaris Masjid Agung Surakarta, Ir. H. Abdul Basid Rohmat, masjid yang berusia kurang lebih 259 tahun itu, hingga kini masih menjadi pusat kegiatan tradisi budaya Jawa dan Islam, seperti kegiatan Sekaten, Bancak’an, Kenduren dan lain-lain.
Selain memiliki atap bertingkat dan mempunyai mahkota di puncaknya, masjid ini juga memiliki gapura utama yang sangat kokoh berbentuk paduraksa (padu: tepi, raksa: pelindung). Masjid yang memiliki arsitektur kuno ini bernama Masjid Agung Surakarta.
Masjid ini mempunyai halaman yang luas dan sejuk, karena terdapat beberapa pohon rindang yang tumbuh di sekitar pelataran. Dengan luas tanahnya yang hampir 1 hektare, area masjid ini mampu menampung jamaah sebanyak 2000 orang.
“Masjid Agung ini tetap memelihara budaya Jawa, masih ada kegiatan bersifat tradisional yang merupakan akulturasi dengan tradisi Islam yang kami selenggarakan, contohnya budaya sekaten. Sekaten sendiri merupakan peringatan Maulid Nabi Muhammad yang dilaksanakan satu tahun sekali oleh Keraton Surakarta. Tujuan dari sekaten itu sendiri adalah untuk syiar islam, melalui sholawat dan juga sedekah," ujar Basid, Selasa (13/12/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Basid yang ditemui usai melaksanakan salat Dzuhur di Masjid Agung, Sabtu (10/12/2022) itu juga menerangkan, acara Sekaten dilakukan dengan cara membunyikan gamelan yang diarak ke Masjid Agung.
Penggunaan kesenian gamelan ini merupakan sarana atau metode penyebaran agama Islam yang sangat digemari, terutama di Jawa Tengah sehingga dipertahankan hingga saat ini. Gamelan yang diarak ke masjid akan dikembalikan ke Keraton sebagai tanda bahwa Sekaten telah usai.
Menurut Basid, Sekaten ini merupakan peringatan Maulid Nabi khas Kota Solo (Surakarta) yang kelestariannya masih terjaga sehingga masyarakat yang hadir dalam acara tersebut secara tidak langsung menjadi bagian dari syiar Islam yang dilakukan oleh Keraton dan Masjid Agung.
Baca Juga: Pintu Kayu Ukir Tradisional Jawa Klasik Jadi Hadiah Khusus Ulang Tahun Sultan Brunei
Basid menegaskan bahwa ada makna-makna filosofis yang terkandung dalam akulturasi budaya Jawa dan tradisi Islam di Surakarta ini.
“Sekaten itu perpaduan antara kesenian dan dakwah. Dalam bunyi-bunyiannya diciptakan langgam-langgam Jawa yang berisi ajaran Islam sebagai sarana penyebaran agama. Hal ini tentunya korelasi dari upaya Masjid Agung untuk berperan dalam memelihara budaya Jawa dan tradisi Islam, agar tetap bisa berjalan beriringan guna mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin," tutur Basid.
Surakarta merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah, yang dikenal memiliki banyak tradisi yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kebudayaan yang beragam, adat istiadat, kebiasaan sehari-hari hingga aktifitas keagamaan.
Tradisi akan terus terawat jika masyarakat terus melestarikannya. Namun jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tradisi tersebut akan tergerus dengan budaya-budaya asing dan menghilang dengan sendirinya.
Berita Terkait
-
Solo Kota Ramah dan Bertoleransi
-
Cerita Lama Jokowi: Lamar Keliling Partai Buat Maju Wali Kota Solo, Semua Menolak hingga Diselamatkan FX Rudyatmo
-
Pesona Alis Jan Ethes Curi Perhatian, Dikasih Tugas Bawa Cincin Nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono
-
Kaesang Sungkeman ke Jokowi dan Iriana, Kahiyang-Bobby Menahan Tawa Geli
-
Warganet Iri dengan Kepemimpinan Gibran di Kota Solo hingga Bandingkan dengan Banten: Musuhnya Dinasti
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta