Suara.com - Setiap daerah memiliki caranya masing-masing dalam menyambut tahun baru, tidak terkecuali warga Batak dengan tradisi Mandok Hata. Lantas seperti apa tradisi ini digelar dan apa yang membuat Mandok Hata patut untuk dinantikan?
Melansir dari laman Pariwisata Indonesia, Mandok Hata merupakan tradisi yang diadakan keluarga Batak saat malam tahun baru.
Sebenarnya, Mandok Hata bisa dilakukan pada setiap ulaon atau acara perkumpulan orang batak. Meski begitu, Mandok Hata di malam tahun baru merupakan salah satu yang istimewa dan banyak dinantikan.
Mandok Hata sendiri berasal dari kata Mandok yang berarti menyampaikan dan Hata yang diartikan sebagai kata. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Mandok Hata berarti penyampaian sepatah dua patah kata yang dilakukan seseorang di acara tertentu seperti malam tahun baru.
Mandok Hata di malam tahun baru
Pada malam perayaan, keluarga Batak umumnya akan melaksanakan Mandok Hata dengan menyampaikan rasa syukur, pengakuan kesalahan, penyampaian keluh kesah, kekecewaan, permohonan maaf, dan pastinya menyampaikan harapan di tahun baru.
Maka tidak heran jika acara Mandok Hata dipenuhi isak tangis haru. Meski begitu, Mandok Hata tentunya juga tidak lepas dari acara penghiburan.
Mandok Hata juga kerap dikaitkan dengan mengasah kemampuan public speaking para anggota keluarga. Sebab, kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg ini berlaku bagi semua kalangan, baik tua maupun muda.
Saat menyampaikan keluh kesah tentu saja Anda tetap harus menyusun kalimat yang baik. Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri. Maka di kalangan keluarga Batak kerap kali ada sebutan “Brace yourself, Mandok Hata is Coming” sebab mereka memang perlu menyiapkan diri untuk melakukannya.
Baca Juga: Aturan Lengkap Perjalanan Darat, Laut, Udara Saat Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023
Tradisi ini biasanya dimulai tepat pukul 00.00 dini hari saat pergantian tahun. Semua keluarga wajib hadir. Bahkan jika ada yang tertidur, mereka akan dibangunkan untuk mengikuti Mandok Hata.
Lamanya Mandok Hata tentu tergantung dengan banyaknya uneg-uneg yang disampaikan. Biasanya, semakin banyak anggota keluarga yang hadir, semakin lama pula Mandok Hata berlangsung. Bahkan bisa sampai menjelang waktu subuh.
Tentu saja Mandok Hata banyak dinantikan warga Batak, sebab saat itu lah mereka akan semakin memahami satu sama lain. Tradisi ini juga kerap dijadikan ajang introspeksi diri karena mungkin Anda akan mendapat penilaian dari orang lain.
Demikian informasi mengenai tradisi Mandok Hata ala keluarga Batak saat menyambut tahun baru. Apakah Anda pernah mencobanya?
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global