Suara.com - Viral di media sosial pidato Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa. Jokowi mendorong agar para kemitraan harus didasarkan pada prinsip kesetaraan.
Menariknya, pidato Jokowi menggunakan Bahasa Indonesia di hadapan para pemimpin dunia.
"Banyak perbedaan yang harus kita selesaikan. Oleh sebab itu, jika ingin membangun kemitraan yang lebih baik maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan," tutur Jokowi dalam potongan video yang diunggah akun Twitter @Paltiwest dikutip Suara.com pada Jumat, (16/12/2022).
"Tidak boleh ada pemaksaan tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than your," sambungnya.
Jokowi menyebut bahwa selama beberapa dekade Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Ke depan kawan Asia akan tetap menjadi pusat pertumbuhan yang menguntungkan.
Orang nomor satu di Indonesia juga mengutip survei dari ASEAN-Uni Eropa Business Council tentang persepsi bisnis ASEAN pada September 2022 ini. Sebanyak 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan ekonomi terbaik.
"69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN lebih penting daripada aspek pendapatan global dalam 2 tahun ke depan. 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya,” tutur Jokowi.
Unggahan video di akun Twitter @Paltiwest mendapat ragam komentar dari warganet. Jokowi dinilai memiliki rasa percaya diri yang tinggi karena berpidato menggunakan Bahasa Indonesia di hadapan pimpinan dunia.
"Keren.... Percaya diri dan berkarakter.... Bangga jadi Indonesia," cuit neter.
"Hubungan kesetaraan.. tidak ada paksaan atau memaksakan pada yang lain..Tetaplah menjadi pemimpin yang baik pak Jokowi..Saya rakyat mendukung usaha yg baik dengan perbuatan dan pemikiran yang baik," tutur warganet.
"Kesetaraan jangan ada pemaksaan!!! My standart better than yours, NO!! Bravo Mr. Jokowi," ujar netizen.
"Pak Jokowi sangarrr!!...kadrun mana mampu berpidato seperti itu," tutur neter lain.
"Yang dibilang plonga plongo, pidato nya ga pake basa basi langsung tembak sasaran, omong langsung!. Pake basa kebangsaan lagi. Top banget," kata warga lokal.
"Dari dulu semua presiden seharusnya pidato pake bahasa Indonesia. Biar mereka yang belajar dan usaha memahami sendiri. Cukup kita paham bahasa asing dan enggak harus kita gunakan. Lebih bagus pake bahasa sendiri. jangan bermental budak yang selalu menyesuaikan," ungkap publik.
Berita Terkait
-
Aksi Iriana Ambil Mik Wartawan Tuai Sorotan, Jokowi Langsung Halangi Ajudan
-
Meme Ruhut Sitompul Indonesia Hancur Bila Dipimpin Anies : Ihh Ngeri
-
Terbongkar, Rahasia Besar Hubungan Asmara Kaesang dan Erina: Kedekatan Waktu Karantina Itu...
-
Video Detik-detik Arya Saloka Cium Amanda Manopo Viral, Bukti Kuat Sudah Cerai dengan Putri Anne?
-
Viral Video 44 Detik Anies Baswedan Sebut Pakai Baju Batik Pelanggaran, PDIP: Ngakunya Pribumi eh Palsu
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Detik-detik Kasi Datun Kejari HSU Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK
-
KPK Ungkap Capaian 2025: 11 OTT, 118 Tersangka, Aset Negara Pulih Rp 1,53 Triliun
-
Soal Pilkada Dipilih DPRD, Said Abdullah Wanti-wanti: Jangan Berdasar Selera Politik Sesaat!
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
-
Diskusi Buku Dibubarkan, Guru Besar UII Sebut Aparat Anti Sains dan Mengancam Demokrasi
-
Catatan Bencana Alam di Indonesia 2025: Dari Erupsi Gunung Hingga Banjir Sumatra
-
Perbankan Nasional Didesak Hentikan Pembiayaan ke Sektor Perusak Lingkungan di Sumatera
-
Bareskrim Ringkus 17 Pengedar Narkoba Jelang DWP 2025 di Bali, Ada 6 Sindikat!
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri