Suara.com - Beberapa waktu belakangan nama Hasnaeni Moein, atau yang dikenal juga sebagai Wanita Emas, membuat geger masyarakat.
Pasalnya Hasnaeni mengaku dirinya menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari. Aksi asusila diduga terjadi dengan iming-iming Partai Republik Satu yang diketuainya bisa lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Atas pengakuan tersebut, Hasnaeni dan pengacaranya, Farhat Abbas melaporkan Hasyim ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Namun belum sampai masalah itu selesai diusut, beredar lagi video Hasnaeni mengklarifikasi pernyataannya. Berdalih sedang khilaf dan depresi, putri politikus Max Moein itu mencabut pengakuannya.
"Bahwa video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh ketua KPU Hasyim Asy'ari maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar," ujar Hasnaeni.
Namun Farhat meyakini video klarifikasi ini dibuat ketika Hasnaeni dalam tekanan. Sebab ia mengaku Hasnaeni memiliki bukti-bukti yang kredibel di ponselnya.
Hal ini yang dipertegas Farhat di kanal YouTube Uya Kuya TV. Awalnya Farhat menilai visum untuk membuktikan pemerkosaan dan pelecehan seksual sulit dilakukan terhadap Hasnaeni.
"Susah juga, kalau yang diperkosa ini kan sudah janda, apa... anak tiga, kan susah juga. Kecuali dipaksa atau bagaimana gitu kan," kata Farhat, dikutip pada Rabu (28/12/2022).
"Kalau dari bukti pembicaraan, bukti chat dan segala macam?" pancing Uya lagi.
Baca Juga: Wanita Emas Ngaku Bohong Soal Diperkosa Ketua KPU: Saya Sedang Alami Depresi
"Itu hanya (melihat) sebagian. Kalau saya hanya melihat foto-foto, per kalimat. Foto-foto kebersamaan aja, berdua, (pernah) di Yogyakarta. Memang karena penggunaan masker itu nggak terlalu kelihatan mukanya," balas Farhat.
Farhat menekankan, perilaku Hasyim jelas tidak bisa dibiarkan. Pasalnya banyak dugaan pelanggaran etik yang telah dilakukan oleh Ketua KPU tersebut, mulai dari dibelikan tiket pesawat hingga masuk ke rumah Hasnaeni saat dini hari.
"Seorang Ketua KPU itu nggak boleh datang ke rumah ketua umum partai, ya ada kaitan dengan penyelenggaraan Pemilu. Tidak boleh dibelikan tiket pesawat, tidak boleh satu pesawat, tidak boleh bersama-sama," jelas Farhat.
"Siapa yang dibelikan tiket pesawat?"
"Ketua KPU, oleh Hasnaeni. Ada buktinya."
Kembali Farhat menekankan sikap Hasyim yang sangat tidak etis sebagai Ketua KPU. Apalagi karena Hasyim, menurut Farhat, juga pernah datang ke rumah Hasnaeni jam 2 pagi.
Berita Terkait
-
Beredar Video Hasnaeni Cabut Penyataan Soal Dugaan Asusila Ketua KPU RI, Farhat Abbas: Itu Tekanan Intimidasi!
-
Mengaku Dilecehkan, Wanita Emas Akhirnya Minta Maaf ke Ketua KPU: Saya Sedang Depresi
-
Profil Hasnaeni Moein, Si Wanita Emas yang Laporkan Ketua KPU Soal Dugaan Pelecehan
-
Wanita Emas Klaim Ketua KPU Lakukan Pelecehan Seksual di Hotel dan Tempat Kerja
-
Usai Pelecehan Seksual, Wanita Emas Kini Tuding KPU Desain Ganjar Pranowo Jadi Presiden
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden