Suara.com - PT PLN (Persero) menyulap bantaran Sungai Siluk di wilayah Bantul menjadi salah satu eduwisata di Yogyakarta. Melalui langkah ini, PLN bersama warga Desa Siluk membangun Sekolah Sungai Siluk (SSS) yang sekaligus dijadikan wadah pelestarian lingkungan dan budaya.
Pengelola SSS, Kuwat mengatakan PLN datang mengajak membangun SSS begitu tahu desa tersebut terkena banjir bandang yang merusak berbagai fasilitas pada tahun 2017. Ia bersyukur bantuan yang diberikan PLN tidak secara instan dan berupa uang tetapi dalam bentuk pendampingan serta pembinaan masyarakat.
"PLN mengajak kami pindah dari kolong jembatan ke pinggir sungai yang tak jauh dari situ. Kami pun menerima tawaran PLN demi keselamatan anak-anak dan pengunjung. Alhamdulillah, setelah kami pindah di sini membuat anak-anak semakin betah belajar," ungkapnya.
Kuwat menjelaskan setelah mendapat dukungan PLN, program-program yang ada di SSS terus bertambah dan bertumbuh. Kehadiran SSS juga membuat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan juga semakin baik, bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi, seni dan budaya masyarakat.
"Saya mewakili teman-teman komunitas SSS menyampaikan banyak terima kasih kepada PLN dan semua tim yang terlibat. Tentu masih banyak mimpi yang ingin kami capai. Semoga apa yang kami lakukan bisa berdampak positif untuk masyarakat luas," kata Kuwat.
Selain itu, kata Kuwat, kehadiran SSS berhasil menjadi inspirasi sejumlah pihak untuk mengembangkan tempat edukasi serupa di tempat lain. SSS juga menjadi rujukan mahasiswa maupun komunitas dalam melakukan penelitian ilmiah mulai dari skripsi, tesis maupun magang.
Apalagi, dengan sistem pembelajaran di SSS yang tidak membebankan biaya kepada para siswanya. Siswa maupun wali baik di kelas melukis, menari dan keterampilan lainnya hanya diminta berpartisipasi membawa botol bekas ketika masuk kelas.
"Kami senang dengan apa yang kami lakukan ini banyak menginspirasi teman-teman daerah lain yang pernah berkunjung ke SSS. SSS ini pernah menjadi tempat rujukan mahasiswa maupun komunitas di antaranya untuk magang sembilan kali, skripsi S1 tujuh kali, tesis S2 dua kali dan masih banyak lainnya dan edukasi yang berkunjung ke SSS. Belum lama ini mahasiswa UI dan Universitas Surabaya melakukan program pengabdian ke SSS," kata Kuwat.
Karena keberhasilannya tersebut, SSS juga berhasil meraih penghargaan nasional maupun internasional di bidang pendidikan, lingkungan dan kebudayaan. Penghargaan diantaranya penghargaan tertinggi Platinum dalam Indonesian Sustainable and Development Award 2022, Indonesia Green Award (IGA) kategori penyelamatan sumber daya air 2019 dan Juara 3 tingkat Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kategori tempat belajar mengajar (TBM) kreatif rekreatif.
Baca Juga: H-7 Tahun Baru, Hotel di DI Yogyakarta Hampir Full Booking
Kuwat melanjutkan, berkat kehadiran SSS ini juga membuat terjadinya perputaran ekonomi masyarakat sekitar Siluk hingga mencapai Rp 1,3 Miliar.
"Saya mewakili teman- teman SSS menyampaikan banyak terima kasih kepada PLN dan semua tim yang terlibat selama ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo beserta jajaran terjun langsung melihat progres dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perseroan yang berlokasi di Desa Selopamioro Kapanewon Imogiri, Bantul tersebut.
"Saya tersentuh melihat perjuangan Mas Kuwat untuk mengangkat bentang alam berupa air dan juga budaya dengan merawat anak-anak di sini agar dalam kondisi apa pun tetap semangat. Berusaha bagaimana kehidupan di masa depan lebih baik daripada masa kini," kata Darmawan.
Dia mengatakan, semangat itulah yang kemudian memiliki resonansi dengan semangat PLN. Sehingga, PLN Peduli hadir di tahun 2019 dengan pembangunan infrastruktur dasar mulai dari joglo dan toilet, kemudian berlanjut pada tahun 2020 berupa jalan, flooring lantai, dan sejumlah fasilitas edukasi. Lalu pada 2021 memberi bantuan sepeda listrik, daya listrik, wifi dan lainnya.
"Semangatnya sama, anda menerangi kehidupan di sini, tugasnya PLN juga menerangi Indonesia. Kita semangatnya sama-sama menerangi. Karena di sini ada suatu resonansi dan kesamaan pandangan, maka kolaborasi ini menjadi hebat luar biasa," ungkap Darmawan.
Berita Terkait
-
Ingin Rayakan Tahun Baru di Gunungkidul? Ada 4 Opsi Menarik
-
95 Tempat Jadi Venue Tahun Baru 2023 di Bali, Beban Listrik Capai 920 Megawatt
-
Sebelum Berwisata, Ini Daftar Tarif Parkir Resmi di Yogyakarta
-
Rekomendasi Wisata Malam di Yogyakarta, Cocok Rayakan Malam Tahun Baru
-
Proyek jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Dapat Jaminan Pendanaan Rp9,89 Triliun
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum