Suara.com - Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia, Abdul Hakim MS, menilai bahwa isu kepindahan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi wacana serius di dalam internal partai berlambang burung garuda itu.
Setidaknya ada dua alasan mengapa isu Sandiaga Uno menyebrang ke PPP menjadi hal serius.
Pertama, kata Hakim, keseriusan Sandiaga pindah ke PPP ditandai dengan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang langsung bicara ke hadapan publik.
"Alasan nomor satu, wacana kepindahan ini langsung dikeluarkan oleh sosok kunci di Partai Gerindra, yakni Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Cukup jarang, pria yang juga menjadi Wakil Ketua DPR RI ini memberikan pernyataan terkait internal Gerindra yang bisa menimbulkan polemik," kata Hakim kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).
Kemudian kedua, isu kepindahan Sandiaga ini telah memunculkan kegeraman di internal Partai Gerindra.
"Alasan nomor dua, jika wacana kepindahan Sandi ke PPP ini keluar dari sosok kunci di Partai Gerindra, tentu sudah ada kegeraman yang memuncak di internal Gerindra terhadap Sandiga Uno," tuturnya.
Menurut Hakim, Partai Gerindra sendiri sudah menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Agustus 2022 lalu dan memutuskan calon presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 2024 hanya satu, yakni Prabowo Subianto, tidak ada nama lain.
Namun, kata dia, setelah deklarasi pencapresan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno yang notabene sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, malah menyatakan siap nyapres ketika PPP memintanya untuk maju.
"Tidak hanya sekali, kesiapan nyapres Sandi ini dinyatakan secara berulang-ulang. Itu sebabnya, saya melihat, pernyataan Sufmi Dasco ini lebih pada untuk mengingatkan ke Sandi dalam bentuk “sentilan keras” bahwa capres Partai Gerindra hanya Prabowo Subianto," tuturnya.
Hakim melihat kondisi di internal Partai Gerindra sudah merasa cukup jengah dengan manuver-manuver Sandiaga yang seolah-olah tidak lagi sejalan dengan kebijakan partai.
"Lebih jauh, kegeraman internal Gerindra ini sangat terlihat dari pernyataan Sufmi Dasco Ahmad yang sampai membawa-bawa posisi Sandi di Kabinet Indonesia Maju. Pria yang saat ini duduk sebagai Menparekraf ini disebut Dasco tidak mewakili Partai Gerindra," katanya lagi.
Menurutnya, meski saat ini Sandiaga membantah dan mengaku masih tetap tegak lurus terhadap arahan partai dan terus loyal kepada Prabowo Subianto, namun sikap yang dikeluarkan oleh Menparekraf ini berbanding terbalik.
"Satu sisi menyatakan loyal kepada Prabowo Subianto, namun disisi seberangnya ia siap diaulat menjadi capres. tentu hal ini menjadi ironis. Dan hal inilah yang menurut hemat saya membuat internal Partai Gerindra sangat geram terhadap Sandiaga Uno," imbuh Hakim.
Panas Isu Sandiaga Hijrah Ke PPP
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bahwa dirinya sudah mendengar kabar jika Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno bakal pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Berita Terkait
-
'Main 2 Kaki' di Partai Lain Buat Nyapres, Sandiaga Diminta Keluar dari Gerindra Jika Ngotot jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2024
-
Tekankan Pentingnya Loyalitas, Gerindra Ingatkan Kader soal Doktrin Perkalian Nol
-
Blak-blakan 'Orang Dalam' Dukung Puan Maharani di Pilpres 2024, Usul Gandeng Sosok Ini Jadi Cawapres
-
Romahurmuziy Kembali Melenggang ke Partai Kakbah, Punya 'Privilege' Apa?
-
Nggak Salah Nih, Eks Terdakwa Kasus Suap Rommy Bakal Jadi Duta Antikorupsi PPP
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara