Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri sudah memiliki sepak terjang panjang di dunia perpolitikan.
Sebagai ketua umum selama puluhan tahun, Megawati bahkan disebut bisa melihat tanggung jawab kader hanya lewat tiga beda di kantor cabang masing-masing. Hal tersebut dinyatakan oleh politikus senior PDIP, Panda Nababan.
"Ada satu kebiasaan Mega ini kalau lihat kantor ke daerah pertama kali dia cek apa? WC di situ simbol daripada tingkat kebersihannya, dan juga yang menarik buat dia lihat jam," ujar Panda Nababan dalam video di YouTube Keadilan TV, yang diunggah 7 Januari 2023.
"Dia bilang, lihat tuh Panda, itu jam dua ini jam lima, dan kemudian yang menarik kalender, misal sekarang Januari kalendernya masih Juli," imbuhnya.
Dengan memperhatikan hal kecil tersebut, Megawati disebut menilai tanggungjawab kader yang ada di kantor daerah tersebut.
"Jadi sekelebat aja kita datang ke suatu tempat lihat oh orang ini enggak tanggungjawab, orang ini tidak bisa dipercaya, oh ini cerboh, nah ini dari jam, wc dan kalender aja," kata Panda.
"Aku jadi baca juga karena belajar dari Mega, mungkin karena dia seorang ibu ya, dia memang kalau datang langsung lihat wc nya," imbuhnya.
Sepak Terjang Karir Politik Megawati
Megawati mengawali kariernya di dunia politik pada tahun 1986 dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Cabang Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Jakarta Pusat. Setahun kemudian, pada 1987, Mega menduduki kursi DPR RI.
Namanya moncer di kalangan politikus setelah diangkat secara sebagai Ketua Umum PDI saat Kongres Luar Biasa 1993 di Surabaya.
Pada tahun 1996, Mega didepak dari jabatannya sebagai Ketua Umum Kongres Medan dan digantikan oleh Soerjadi. Meski begitu, Mega tidak terima hasil Kongres Medan tersebut.
Selanjutnya, Mega dan pengikutnya menduduki kantor DPP PDI yang berada di Jalan Diponegoro Jakarta. Hingga akhirnya pada 27 Juli 1996 pengikut Soerjadi terlibat bentrok dengan pendukung Mega. Peristiwa tersebut lantas dikenal sebagai 'Kudatuli'.
Pada tahun 1997 Soerjadi kehilangan banyak suara pendukungnya. Sebagian pendukungnya lari ke Partai Persatuan Pembangunan, sedangkan pendukung Mega menjadi lebih banyak.
Setelah orde baru runtuh, nama Mega dan PDIP keluar sebagai pemenang dalam Pemilu 1999. Mega lantas menduduki kursi Wakil Presiden Indonesia hingga tahun 2001. Ia lantas mencalonkan diri dan terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2001-2004. Namun, beberapa kali mencalonkan diri, Megawati gagal terpilih lagi menjadi presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing