Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kini kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Presiden RI ke-5 ini mengungkapkan unek-uneknya lewat acara HUT PDI Perjuangan yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIE) pada Selasa, (10/01/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Mega juga menyindir beberapa pihak yang dianggap "mengganggu" stabilitas partainya yang membuat kisruh kader PDIP masih menjadi perbincangan saat ini.
Lalu, apa saja "sentilan" Megawati yang diucapkannya di HUT PDIP? Simak inilah selengkapnya.
Sindir Jokowi sebagai kader PDIP
Acara HUT PDIP ke 50 tahun tersebut juga dihadiri Presiden Jokowi yang juga diusung PDIP pada pencalonannya sebagai capres sejak tahun 2014 lalu.
Kehadirannya pun menjadi "bulan-bulanan" Mega dengan sindiran keras mega atas eksistensi Jokowi sebelum menjadi kader PDIP.
"Dulu, siapa sih yang tahu Pak Jokowi," ungkap Megawati.
Ia pun menambahkan bahwa Jokowi bukan apa-apa jika tidak ada PDIP.
"Pak Jokowi itu kayak gitu lho, mentang-mentang. Lah iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan juga, aduh, kasihan dah," lanjut Mega.
Baca Juga: Megawati Instruksikan Kader Rajin Turun ke Bawah Bantu Rakyat, Ganjar: Siap Laksanakan!
Sentilan keras Mega ini pun disambut dengan para kader yang tertawa keras, begitu juga dengan Jokowi.
Sentil partai yang dompleng kadernya
Mega pun juga mengungkap keresahannya atas pendomplengan nama kadernya yang akhir-akhir ini sering diklaim oleh partai lain.
"Memangnya gak punya kader sendiri? Kok dompleng-dompleng? Aturannya piye toh?" sindir Mega.
Ibu Puan Maharani ini mengaku kesal karena stabilitas partainya kini terguncang usai partai lain mencoba mengklaim kadernya sebagai salah satu capres. Tak hanya itu, Mega pun mengklaim kalau kader partainya susah untuk "melamar" ke PDIP.
"Internal harus mempersiapkan, saya tidak tahu lain partai gimana mempersiapkannya. Kalau di kita jadi kader susah, lamar dulu," lanjutnya.
PSI minta maaf
Ternyata, sindiran keras Mega tersebut dianggap pihak PSI sebagai sindiran yang ditujukan kepada mereka, mengingat beberapa waktu yang lalu PSI sempat mendeklarasikan Ganjar sebagai kader yang mereka usung untuk maju ke pilpres 2024.
Hal ini pun disampaikan oleh Grace Natalie selaku Ketua Umum PSI. IA akhirnya meminta maaf kepada Megawati atas tindakan dukungan mereka yang dianggap "mendompleng" kader PDIP.
"Dukungan terhadap Mas Ganjar bukan berarti kami mengambil kader PDIP. Justru ini merupakan pengakuan dari kami bahwa senior kami telah menghasilkan para pemimpin hebat," ujar Grace.
"Kami paham bahwa apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam pidato di acara HUT ke-50 PDIP ditujukan ke PSI. Untuk itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, PSI meminta maaf kepada Ibu Mega," ujar Grace.
Sebut kader jangan kejar kedudukan saja
Mega pun juga mengungkap bahwa kadernya jangan hanya sekadar mengejar jabatan atau kedudukan tanpa kontribusi kepada partai dan rakyat.
"Kalian masih mikir mau kedudukan saja? Hmm tunggu saja. Situ bermain, saya bermain! Bukan mengancam lho, kalau mengancam ini di hadapan segini banyak orang," seru Mega.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Megawati Instruksikan Kader Rajin Turun ke Bawah Bantu Rakyat, Ganjar: Siap Laksanakan!
-
PSI Klaim 'Mengaku' Sebagai Adik PDIP, Bambang Pacul Bilang Boleh Saja, Tapi Singgung Soal Etika
-
Megawati Mengaku Cantik, Politisi PDIP Ini Blak-blakan Sempat Ingin Pacari Putri Sang Proklamator
-
Usai Aksi Tolak Isi Perppu Cipta Kerja, Partai Buruh akan Sampaikan Soal Capres-Cawapres
-
Bukan soal Capres, Elite PDIP Bongkar 'Surprise' Sesungguhnya yang Ditunjukkan Megawati saat HUT ke-50
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?