Ia lalu memeriksa nomor telepon tersebut dan mengetahui bahwa pemilik nomor tersebut adalah ustazah yang ia dengar suaranya dalam file rekaman sebelumnya.
Ibu Nyai langsung mendatangi ustazah tersebut dan menanyakan huungannya dengan sang suami, Kiai Fahim. Tak disangka, ustazah tersebut mengakui kalau ia memiliki hubungan khusus dengan Kiai Fahim, sehingga membuatnya syok.
Ia lalu mengamankan ponsel milik suaminya itu dan menyerahkannya ke kepolisian untuk dijadikan barang bukti.
Bantahan Kiai Fahim
Mengetahui dirinya diterpan isu tak sedap, Kiai Fahim lantas angkat suara dan menemui sejumlah awak media pada Jumat (6/1/2023). Pada kesempatan itu, ia membantah semua kabar miring yang beredar di publik mengenai dirinya.
Dalam pengakuannya, Kiai Fahim bahkan siap berjalan jongkok sambil telanjang dari Jember ke Jakarta jika terbukti telah mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah.
"Dia mempunyai video saya. Kalau ada, saya ambil video itu, saya beli Rp 100 juta kemudian setelah itu kalau bukti-bukti itu ada di meja hijau di pengadilan, saya siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta. Kalau perlu saya jalan jongkok telanjang bulat, lagi. Saya serius bicara ini," kata Fahim
Sempat mangkir dari panggilan polisi
Kasus dugaan pencabulan belasan santri dan sejumlah ustazah yang dilakukan Kiai Fahim telah sampai ke kepolisian berkat laporan istrinya.
Baca Juga: Dosen Cabul di Bandara Ngurah Rai Sudah Punya 3 Anak Namun Diduga Penyuka Sesama Jenis
Pihak kepolisian pun telah merencanakan pemeriksaan kepada Fahim pada Sabtu (7/1/2023), namun kiai tersebut tidak memenuhi panggilan polisi. Kuasa hukum Fahim, Andi C Putra mengatakan, kliennya tak bisa memenuhi panggilan polisi karena sedang kurang sehat.
"Dilakukan pemanggilan pukul 10 pagi. Tapi karena kondisi kesehatan kurang fit, akhirnya drop sakit," kata Andi, Senin (9/1/2023).
Sebagai gantinya,lanjut Andi, ia mengajukan penundaan pemanggilan pada Selasa (10/1/2023) karena kliennya masih dalam masa pemulihan. Ia menegaskan,kliennya akan berlaku kooperatif dalam proses pemeriksaan kasus ini.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Dosen Cabul di Bandara Ngurah Rai Sudah Punya 3 Anak Namun Diduga Penyuka Sesama Jenis
-
Cabuli 4 Santriwati, Pengasuh Ponpes di Lampung Utara Menyerahkan Diri
-
Selidiki Kasus Asusila Kiai di Jember, Polisi Minta Belasan Santriwati Visum
-
Nafsu Liar dan Doyan Wikwik! Kiai Fahim Ternyata Gagahi Belasan Santriwati dan Ustazah, Sampai Ada yang Teriak
-
Sosok Fahim Mawardi: Kiai Diduga Cabuli 11 Santri, Siap Jalan Jongkok Telanjang ke Jakarta Jika Tuduhan Benar
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Prabowo Wajibkan TNI Melek Tekonologi dan Ikut Perkembangan Zaman
-
Misteri 2 Jam Pembicaraan 4 Mata di Kertanegara, Jokowi Beri 'Masukan Rahasia' ke Prabowo
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas