Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
"Statement Polrestabes Surabaya sepertinya menilai Aremania itu perusuh, titik rusuhnya di mana? Selama tiga bulan kami mencari keadilan dan aksi di Malang juga tidak ada kerusuhan. Kami ke sana itu bukan mau mendukung kesebelasan, kami ini sedang cari keadilan," ucap Ambon.
Dengan jalannya sidang yang tak bisa disaksikan dengan streaming, maka Aremania pun berencana akan tetap berangkat ke Surabaya. Namun hal itu akan lebih dulu mereka bicarakan pada Minggu (14/1/2023).
"Kalau memang ini beneran tidak ada live streaming, kemungkinan besar yo kami akan tetap berangkat ke sana. Tapi nanti kami kembalikan ke forum. Kami bicarakan dulu," pungkasnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Komentar
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Aremania, Bonek Juga Dilarang Hadiri Sidang Tragedi Kanjuruhan Besok
-
Sempat Ditolak Panser Biru, Arema FC Tetap Tanding di Markas PSIS Semarang, Javier Roca Ungkap Kondisi Skuad Singo Edan
-
Soal Tragedi Kanjuruhan, LPSK Masih Buka Permohonan Perlindungan Korban
-
Usai Ditolak di Bantul dan Semarang, Kini Giliran Suporter Boyolali Menolak Arema FC
-
Disebut Jadi Biang Kerok Berhentinya Liga 2 dan 3, Arema FC Minta Maaf
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional