Suara.com - Komnas Perempuan mendesak partai politik menciptakan ruang aman dari kekerasan seksual bagi jurnalis perempuan yang sedang melakukan peliputan agenda-agenda jelang tahun pemilihan umum.
Hal itu menjadi penting, menyusul jurnalis perempuan Apahabar.com menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan orang tak dikenal saat melakukan peliputan pada Rapat Kerja Nasional (rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada Selasa (14/1/2023).
"Komnas Perempuan merekomendasikan setiap partai politik untuk membangun mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam acara-acara yang melibatkan massa," kata Komisioner Komnas Perempuan Olivia Chadidjah Salampessy saat dihubungi Suara.com pada Rabu (15/1/2023).
Hal itu juga harus diperkuat dengan edukasi pencegahan kekerasan atau pelecehan seksual kepada petugas yang mengamankan agenda partai.
"Menyediakan infrastruktur yang ramah dan aksesibilitas dan memberikan pelatihan kepada para petugas keamanan terkait dengan potensi kekerasan seksual," ujarnya.
Atas peristiwa itu, Komnas Perempuan menyebut jurnalis perempuan sangat rentan mengalami kekerasan seksual sata melakukan kerja-kerjanya.
"Komnas Perempuan mencatatkan 4 kasus kekerasan terhadap jurnalis perempuan yang dilaporkan ke Komnas Perempuan sepanjang tahun 2022 berupa kekerasan seksual dan kekerasan fisik," kata Olivia.
Sedangkan pada 2021, merujuk pada data Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media) dengan survei kepada 1.256 jurnalis ditemukan 85,7 persen jurnalis perempuan mengalami aneka bentuk kekerasan.
"Sebanyak 14,3 persen tidak pernah mengalami kekerasan sama sekali. Selain kekerasan fisik, psikis dan seksual, jurnalis perempuan juga mengalami kekerasan berbasis siber," kata Olivia.
Berita Terkait
-
Usai Terjadi Kasus Pelecehan Terhadap Jurnalis Perempuan Saat Meliput Rakernas, Partai Ummat Minta Maaf
-
Seorang Jurnalis Perempuan Dilecehkan Saat Meliput Rakernas Partai Ummat, Jubir Bantah Pelakunya Kader
-
Ada Jurnalis Perempuan Dapat Perlakuan Buruk, AJI Makassar Nilai Pengamanan Anies Baswedan Tak Profesional
-
AJI Makassar Desak Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Jurnalis Perempuan Minta Maaf dan Akui Kesalahan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September
-
Orang Tua Murid Cemas Pasca 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Tuntut Tanggung Jawab!
-
Demi Makanan Bergizi Aman, BGN Dorong Sterilisasi dan Penggunaan Air Galon di SPPG
-
Dian Sandi PSI Pasang Badan, Sebut Penggugat Ijazah Gibran Bahayakan Hubungan RI-Singapura
-
Ahli Kesehatan Tantang Menkeu Purbaya Buka Dialog Soal Kebijakan Cukai Rokok
-
Langka di Indonesia, Fitra Eri Harus 'Terbang' Demi Temukan SPBU Shell Lengkap di...
-
"Satu-satunya Cara, Mundur!", Drama Ijazah Gibran Makin Rumit, Penggugat Tolak Berdamai
-
Dari Doa Hingga Nyanyi Bersama Paduan Suara, Begini Detail Hari Kesaktian Pancasila Ala Prabowo