Suara.com - Aksi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap anak pengurus GP Ansor berbuntut panjang. Belakangan terungkap ternyata ia tidak lulus dari SMA Taruna Nusantara.
Dalam akun media sosial Mario Dandy, tertulis bahwa ia masuk sekolah bergengsi SMA Taruna Nusantara pada 2019 lalu. Namun ternyata terungkap fakta baru bahwa ia tidak menamatkan pendidikan menengah atasnya di sekolah tersebut.
Kepala Humas SMA Taruna Nusantara, Cecep Iskandar mengatakan, Mario Dandy memang pernah bersekolah di SMA Taruna Nusantara, namun ia tidak menyelesaikan pendidikannya di sekolah almamater Ketua Umum Partai emokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY itu.
"Yang bersangkutan pernah bersekolah di sekolah kami sampai dengan kelas 11, tetapi kemudian pindah sekolah," ujar Cecep kepada Suara.com, Kamis (23/2/2023).
Kepindahan sekolah Mario Dandy tersebut tertuang dalam surat keterangan pindah sekolah No.Sket/566/VII/2021 tanggal 5 Juli 2021.
"Dengan ini kami ingin meluruskan bahwa tersangka MDS bukan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang," jelasnya.
Dinukil dari situs resmi SMA Taruna Nusantara, Mario Dandy Satriyo sempat tercatat sebagai siswa berprestasi pada aspek kesamaptaan jasmani saat duduk di kelas 10.
Dari informasi yang dihimpun Suara.com, Mario Dandy tidak menyelesaikan sekolahnya saat pandemi Covid-19 mulai merajalela di Indonesia. Kala itu ia tidak pernah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring.
Rafael Minta Maaf
Baca Juga: Rafael Ayah Mario Dandy Siap Bongkar Kekayaannya yang Lampaui Harta Dirjen Pajak
Pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo akhirnya angkat bicara ke hadapan publik terkait kasus Rubicon. Ia menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan anaknya, Mario Dandi Satriyo yang melakukan penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor.
Dengan suara yang bergetar, ia mengakui segala perbuatan anaknya dan menyampaikan permohonan maaf.
"Saya Rafael Alun Trisambodo orang tua Mario Dandy dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada mas David dan orang tua keluarga besar bapak Jonathan," ujar Rafael seperti dikutip Suara.com, Kamis (23/2/2023).
Rafael yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum DJP Jakarta Selatan II itu juga siap buka-bukaan mengenai harta kekayaannya yang mencapai Rp 56 miliar dan tak melaporkan kepemilikan mobil Jeep Rubicon serta moge Harley Davidson yang dipamerkan anaknya.
"Sebagai bentuk pertanggunganjawab saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki. Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan," ucap Rafael.
Dijerat Pasal Berlapis
Berita Terkait
-
Rafael Ayah Mario Dandy Siap Bongkar Kekayaannya yang Lampaui Harta Dirjen Pajak
-
Rafael Ayah Mario Dandy: Saya Minta Maaf Kepada Bu Sri Mulyani
-
Dengan Suara Bergetar, Rafael Minta Maaf Mario Dandy Satriyo Aniaya Anak Pengurus GP Ansor
-
Dirjen Pajak Dapat Gaji PNS Tertinggi di RI, Kok Hartanya Kalah sama Ayah Mario Dandy?
-
Sudah Sadar, Begini Kondisi Terkini Putra Pengurus GP Ansor Usai Dianiaya Anak Pejabat Pajak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik