Suara.com - Ayah Mario Dandy Satroyo, Rafael Alun Trisambodo mengaku siap buka-bukaan soal harta kekayaannya yang mencapai Rp 56 miliar. Harta tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harta sang bos, Dirjen Pajak Suryo Utomo.
Hal itu disampaikan oleh Mario Dandy dalam video yang beredar luas di media sosial. Ia mengaku siap mempertanggungjawabkan harta yang dimilikinya.
"Sebagai bentuk pertanggunganjawab saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki," kata Rafael dalam video.
Tak hanya itu, Kepala Bagian Umum DJP Jakarta Selatan II itu juga mengaku siap menjalani rangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan atas kekayaannya yang bernilai fantastis.
"Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan," imbuhnya.
Keganjilan kekayaan Rafael Alun terbongkar setelah kasus Rubicon anaknya Mario Dandy. Dandy melakukan penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor hingga koma berhari-hari.
Dari laporan e-LHKPN, Rafael memiliki harta kekayaan total mencapai Rp 56 miliar. Harta itu belum termasuk mobil Jeep Rubicon dan motor gede Harley Davidson yang kerap dipamerkan anaknya di media sosial.
Hal ini tentu menjadi pertanyaan, karena seorang pejabat penting di DJP justru tidak melaporkan kekayaan mobil dan motor mewahnya itu.
Dalam e-LHKPN, Rafael tercatat memiliki banyak tanah yang tersebar di Yogyakarta, Manado dan Jakarta Barat.
Baca Juga: Rafael Ayah Mario Dandy: Saya Minta Maaf Kepada Bu Sri Mulyani
Untuk aset bergeraknya, tidak ada motor gede Harley Davidson dan mobil Jeep Rubicon yang dipakai Mario. Ia hanya melaporkan mobil sedan Toyota Camry tahun 2008 seharga Rp125 juta dan Toyota Kijang tahun 2018 senilai Rp300 juta. Dua kendaraan ini merupakan hasil sendiri.
Sementara itu, sang bos yakni Dirjen Pajak Suryo Utomo tercatat memiliki harta kekayaan bernilai Rp Rp 14.450.000.000. Rinciannya adalah sekitar Rp 14.160.000.000 berupa tanah dan bangunan di area Bekasi, Jakarta Selatan, dan Bogor.
Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan, ia telah memerintahkan unit kepatuhan internal di Direktorat Jenderal Pajak yakni Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) melakukan pemeriksaan kekayaan ayah Mario.
"Saat ini KITSDA bekerja sama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan sedang memanggil pegawai tersebut dalam rangka pemeriksaan," ujar Suryo Utomo dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (23/2/2023).
Minta Maaf ke Keluarga Korban
Dalam video tersebut, Rafael menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban inisial D, keluarga besar PBNU dan juga keluarga besar GP Ansor.
Berita Terkait
-
Minta Maaf Anaknya Aniaya Anak Pengurus GP Ansor, Rafael Juga Siap Diperiksa Soal Harta Kekayaannya
-
Rafael Ayah Mario Dandy: Saya Minta Maaf Kepada Bu Sri Mulyani
-
Dengan Suara Bergetar, Rafael Minta Maaf Mario Dandy Satriyo Aniaya Anak Pengurus GP Ansor
-
Dirjen Pajak Dapat Gaji PNS Tertinggi di RI, Kok Hartanya Kalah sama Ayah Mario Dandy?
-
'Borok' Bapak Mario Dandy Satrio yang Tercium Imbas Kasus Penganiayaan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Selesai, 61 Jenazah dan 7 Potongan Tubuh Ditemukan dari Reruntuhan
-
Takdir atau Kelalaian? Polisi akan Usut Ambruknya Musala Al Khoziny yang Renggut 63 Nyawa Santri
-
Bobby Nasution Tamatan Apa? Ditegur Kemendagri karena Inflasi Sumut
-
KPK Ungkap Alasan Diam-diam Periksa Gubernur Kalbar Ria Norsan pada Akhir Pekan
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak
-
Takut Kabur? Polri Cegah Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Keluar Negeri