Suara.com - Di sebagian besar perguruan tinggi, skripsi merupakan karya wajib bagi setiap mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang S-1. Lalu apakah sarjana bisa lulus tanpa skripsi?
Pasalnya skripsi menjadi mata kuliah krusial karena termasuk dalam mata kuliah wajib dengan bobot 6 satuan kredit semester (SKS).
Namun aturan mengenai skripsi ini makin lama semakin fleksibel. Buktinya ada sejumlah perguruan tinggi yang membebaskan mahasiswanya dari skripsi sebagai syarat kelulusan. Sebagai gantinya, kampus memiliki skema agar ada tugas lain dengan bobot seimbang.
Sebagai contoh di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), kampus ini menerapkan kebijakan bebas skripsi hanya untuk mahasiswa yang dinilai bisa mengharumkan nama kampus.
Contohnya memiliki prestasi akademis di level internasional atau menjadi presenter dalam lomba bergengsi seperti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Dengan demikian di UNY, lulus tanpa skripsi tidak berlaku untuk semua mahasiswa.
Namun, karpet merah ini pernah dibuktikan oleh Mahasiswa Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Athi’ Nur Auliati Rahmah.
Perempuan ini berhasil lulus S-1 dengan prediket cumlaude dalam waktu 3,4 tahun tanpa skripsi. Diajuga berhasil melanjutkan studi master di University of Bristol, Inggris dengan memperoleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
Athi diketahui berhasil meraih medali emas di ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) bidang lomba poster digital yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2021.
Dia juga berhasil menyabet juara pertama Mahasiswa Berprestasi UNY 2021 serta sejumlah beasiswa. Tidak mengherankan jika Athi bisa lulus dari kampus pendidikan itu tanpa perlu menggarap skripsi.
Baca Juga: Skripsi Almarhum Dono Warkop DKI Bahas Privilage Disorot: Relate dengan Zaman Sekarang
Kebijakan lulus tanpa skripsi juga mulai diterapkan oleh universitas swasta, contohnya di Universitas Muhammadiyah Kotabumi (Umko) Lampung.
Para mahasiswa yang tidak ingin mengerjakan skripsi bisa menggantinya dengan membuat karya teknologi, karya ilmiah atau karya sastra, dengan catatan dapat terpublikasi dalam jurnal Nasional yang terakreditasi Minimal SINTA 3.
Kebijakan ini tertulis dalam Surat Keputusan Rektor No. 378/PRN/II.3.AU/F/2022 tentang Implementasi Kurikulum MBKM Program Sarjana Dalam Menunjang Lulusan Tepat Waktu. Dalam isinya, Surat Keputusan tersebut menjabarkan beberapa hal terkait tugas akhir mahasiswa, semua itu dijabarkan ke dalam 6 pasal, dimana pasal yang paling menarik adalah Pasal 3, yang berbunyi “Tugas akhir mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) ditiadakan apabila mahasiswa mempunyai publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi minimal SINTA 3.”
Dalam kebijakan tersebut, para mahasiswa S-1 yang sebelumnya diwajibkan menyusun skripsi sebagai tugas akhir, bisa mengganti tugas tersebut dengan membuat karya teknologi, karya ilmiah atau karya sastra, dengan catatan dapat terpublikasi dalam jurnal Nasional yang terakreditasi Minimal SINTA 3.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
5 Tips Kerjakan Skripsi Tanpa Joki, Auto Cepat Selesai!
-
Sebelum Telat, Amankan Skripsi Kamu Lewat 3 Cara Ini
-
5 Rekomendasi Hadiah yang Bisa Kamu Berikan Wisuda untuk Orang Terdekat
-
Menyoal Fenomena Joki Skripsi di Kalangan Mahasiswa: Sudah Semester Tua Kok Masih Merengek Aja
-
Skripsi Almarhum Dono Warkop DKI Bahas Privilage Disorot: Relate dengan Zaman Sekarang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta