Suara.com - Anak Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Ali Mannagalli Parawansa mundur dari Partai Demokrat. Hal ini diketahui usai sebuah video dan surat pengunduran diri lengkap dengan materai diunggah pada akun Instagram-nya @aliparawansa, Kamis (8/3/2023).
Namun belakangan, unggahan tersebut telah dihapus. Meski begitu, pengunduran dirinya dibenarkan oleh Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPD Demokrat Jatim, Mugianto. Dikatakannya bahwa alasan Ali mundur karena ingin fokus kuliah.
"Mas Ali kemarin menyampaikan, khawatir tidak bisa optimal di kepengurusan harian partai karena harus fokus menuntaskan studi dan ingin merintis karier profesional," kata Mugianto, Sabtu (11/3/2023).
Mundurnya sosok Ali Mannagalli Parawansa dari Demokrat membuatnya disorot. Tak terkecuali sepak terjangnya selama menjadi politisi bersama partai dengan warna biru itu. Ia juga disebut mengikuti jejak sang ibu. Berikut informasinya.
Sepak Terjang Ali Mannagalli Parawansa
Ali Mannagalli Parawansa tergolong politisi baru yang masih minim pengalaman. Ia bergabung dengan Partai Demokrat Jatim yang dipimpin Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak. Meski begitu, ia terpilih menjadi Wakil Ketua DPD dan Ketua Forkom Milenial Demokrat Jatim.
Ia bersama 169 pengurus DPD Partai Demokrat Jatim lainnya dilantik oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 22 April 2022 lalu di Surabaya. Ali Afandi, anak Ketua DPD RI, La Nyalla Mattaliti, Ali Afandi pun termasuk dalam kepengurusan periode 2022-2026 ini.
Bergabungnya sosok Ali dalam Partai Demokrat menerima sorotan publik. Ia dinilai memiliki beragam karakter yang mirip dengan sang ibu, Khofifah. Misalnya saja soal kesederhanaan, cara komunikasi hingga ia yang diketahui senang turun langsung menghampiri masyarakat.
Atas dasar kagum terhadap ibu, Ali mengikuti jejak langkah itu. Ia memang dikenal sebagai sosok yang santun dan sederhana. Ia bahkan kerap mendatangi masyarakat serta ulama. Ia mengatakan bahwa hal itu sebagai bentuk menjaga tali silaturahmi.
Baca Juga: Adu Kehebatan AHY vs Khofifah: Mana yang Lebih Layak jadi Cawapres Anies?
Namun, cita-cita Ali sendiri sebetulnya ingin menjadi pengacara. Adapun alasannya karena ada keinginan untuk membantu banyak masyarakat, khususnya saat menghadapi permasalahan hukum. Ia pada April 2022, dikabarkan tengah Firma Hukum di Lamongan, Jawa Timur.
Fokus Tuntaskan Akademik
Buntut pengunduran diri itu, muncul sebuah kabar bahwa Ali Mannagalli pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, hal tersebut dibantah Mugianto. Ia mengatakan pihaknya sudah menerima konfirmasi dari Ali bahwa informasi itu tidak benar.
"Mas Ali hanya menyampaikan permohonan untuk tidak lagi di kepengurusan Demokrat Jatim. Dia ingin fokus menuntaskan tugas akademik dan mulai meniti karier profesional," tutur Mugianto.
Pengunduran Diri Ali Tak Pengaruhi Elektabilitas Partai
Mugianto menyebut jika mundurnya Ali Mannagalli dipastikan tidak berdampak yang signifikan terhadap elektabilitas Demokrat. Partai ini, disebutnya, akan tetap solid meski Ali sebagai Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim dan Ketua Forkom Milenial Demokrat Jatim, undur diri.
Berita Terkait
-
Adu Kehebatan AHY vs Khofifah: Mana yang Lebih Layak jadi Cawapres Anies?
-
Ke Kampung Durian Ngawi, Gubernur Khofifah Dorong Varietas Musang King Diolah dengan Teknik Frozen
-
Demokrat: Pemilu Digelar Paling Lama 5 Tahun Sekali, Sudah Titik!
-
Raih RAN PE 2023 BNPT, Gubernur Khofifah Ingatkan Toleransi Antar Umat Beragama Harus Dijaga
-
Demokrat Jatim Tak Rela Anak Khofifah, Ali Parawansa Mundur dari Partai
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO