Permintaan Presiden Joko Widodo agar Indonesia mempunyai kartu kredit domestik langsung dieksekusi oleh Bank Indonesia (BI). BI sendiri memastikan bahwa kartu kredit pemerintah (KKP) akan diterbitkan secara fisik dengan menggunakan gerbang pembayaran nasional (GPN).
Sesuai arahan dari Presiden Jokowi, hal itu bertujuan agar Indonesia tidak bergantung lagi pada kanal transaksi luar negeri seperti visa dan mastercard.
“Sesuai arahan Presiden KKP domestik memang kita tidak memakai mastercard dan visa kita pakai GPN,” ungkap Doni Primanto Joewono, Deputi Gubernur BI dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, Kamis (16/3/2023).
Pada tahun lalu, KKP domestik sendiri sudah diterbitkan, tetapi dalam bentuk mekanisme QRIS yang berbasis sumber dana kredit sehingga seluruh transaksi diproses di dalam negeri.
Penerbitan KKP Domestik pada tahap awal dilakukan oleh HIMBARA yaitu BNI, BRI, dan Bank Mandiri yang selanjutnya akan diperluas ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) secara bertahap.
Untuk KKP domestik berbentuk fisik, Donu menyebut saat ini prosesnya sudah mencapai 92 persen dan akan dilakukan pengenalan awal sebulan sebelum diterbitkan secara resmi.
“Tahun ini kita proses KKP domestik dengan kartu fisik, sekarang progresnya itu kira-kira 92 persen, ini kita sudah, launching bulan Mei, kita tetap pakai GPN,” jelasnya dengan lebih lanjut.
Sebelumnya diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar belanja pemerintah pusat dan daerah menggunakan kartu kredit seperti yang sudah diluncurkan beberapa bulan lalu. Namun, Presiden Jokowi tidak mau mengandalkan Visa dan Mastercard.
“Penggunaan kartu kredit pemerintah daerah, zamannya sudah digital seperti ini, mestinya ini semua bisa menggunakan. Kalau kita bisa menggunakan itu bisa mandiri,” ujar Presiden Jokowi dalam Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Jakarta, Rabu (15/3/23).
Baca Juga: Ribut-Ribut Pemerintah Larang Thrifting Sampai Diprotes Keras Anggota DPR
Permintaan tersebut bukanlah tanpa alasan, Presiden Jokowi menceritakan kejadian yang menimpa Rusia pada saat pecah perang di Ukraina Februari 2022. Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan asuransi sanksi kepada Rusia diikuti oleh kebijakan perusahaan asal AS.
“Dan hati-hati, kita ingat sanksi dari AS ke Rusia, visa dan mastercard menjadi masalah,” jelasnya.
Diketahui saat ini BI menyebut Kartu Kredit Pemerintah (KKP) akan menggunakan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut peluncuran KKP domestik fisik akan dilakukan pada April dan launching secara merata di seluruh Indonesia bulan Mei.
“Ini akan mempercepat pelayanan kita untuk peluncuran KKP domestik sehingga bisa memperluas layanan pembayaran termasuk transaksi keuangan pemerintah yang sangat besar, itu strategi kita,” lanjutnya.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Ribut-Ribut Pemerintah Larang Thrifting Sampai Diprotes Keras Anggota DPR
-
Diajak Blusukan ke Pasar Lagi, Jokowi Tertawa Lihat Prabowo Dipeluk Emak-emak
-
Jokowi: Alhamdulillah Pertumbuhan Ekonomi Kita Tumbuh 5,3%, Negara Lain Masih Terpuruk
-
Diajak Dampingi Jokowi Terus, Prabowo Mikir: Mungkin Beliau Mau Didik Saya
-
Jadi Rival di Pilpres 2019, Sekarang Prabowo Malah Bersyukur Jadi Menterinya Jokowi
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045