Sepasang kekasih yang merupakan warga negara Polandia berinisial KG (40) dan BKW (25) terancam dideportasi karena nekat berkemah di Pantai Purnama, Sukawati, Gianyar Bali saat perayaan Hari Raya Suci Nyepi pada Rabu (22/3/2023).
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menyebut ulah sepasang Warga Negara Asing (WNA) tersebut pertama kali diketahui oleh pacalang atau para petugas keamanan desa adat Desa Sukawati yang tengah berjaga di pantai tersebut.
Lantas, seperti apakah fakta bule adu mulut dengan pecalang gegara nekat kemah di pantai saat Nyepi? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Kronologi Kejadian
Awalnya, pecalang melihat ada dua orang turis asing yang tengah mendirikan tenda di atas gazebo yang terletak di Pantai Purnama dengan membawa perlengkapan berkemah.
Pecalang kemudian menegur kedua WNA tersebut dengan menjelaskan bahwa pada saat Hari Raya Nyepi tidak diperbolehkan ada orang yang keluar ataupun melakukan aktivitas di luar rumah.
Kabid Humas Polda Bali menjelaskan bahwa pecalang bersama dengan aparat desa setempat kemudian melaporkan kedua WNA tersebut ke Polsek Sukawati karena bersikukuh untuk mengadakan kemah di pantai tersebut. Sebelumnya, pecalang dan bule tersebut pun terlibat adu mulut karena kedua WNA yang tetap ingin berkemah di lokasi tersebut.
Kemudian, polisi langsung datang menuju lokasi kejadian untuk mengamankan kedua WNA tersebut. Kedua WNA tersebut pun digiring ke Kantor Polsek Sukawati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Diamankan Polsek Sukawati
Baca Juga: Buka Celana dan Pamer Kemaluan di Gunung Agung, Bule Rusia Minta Maaf
Disebutkan bahwa kedua WNA tersebut kepergok kemah pada saat pecalang Desa Adat Sukawati melakukan patroli di wilayah Pura Erjeruk dan Pantai Purnama pada pukul 09.30 Wita. Satake menyebut keduanya langsung diamankan di Polsek Sukawati.
Adu Mulut Merasa Tak Ganggu Nyepi
Sementara itu, Kapolsek Sukawati Kompol Decky Hendra Wijaya menjelaskan bahwa kedua bule asal Polandia tersebut sempat terlibat adu mulut dengan pecalang karena merasa tidak mengganggu perayaan Nyepi.
Pecalang juga sempat menjelaskan kepada kedua WNA tersebut bahwa masyarakat tidak diperkenankan keluar dan melakukan aktivitas apapun di luar rumah selama perayaannya Nyepi berlangsung.
Berdalih Terjebak di Lokasi
Setelah dilakukan pemeriksaan, kedua WNA tersebut berdalih terjebak di lokasi tersebut karena tidak menemukan transportasi serta kehabisan bekal untuk kembali ke tempat mereka menginap.
Berita Terkait
-
Fakta-fakta Kampung Rusia di Bali, Disebut Eksklusif dan Ada Sejak Lama
-
Buka Celana dan Pamer Kemaluan di Gunung Agung, Bule Rusia Minta Maaf
-
Nyepi Berakhir, Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi
-
Pawai Ogoh-ogoh Berdarah, Korban Ditikam Sampai Tewas, PHDI Bali Angkat Bicara
-
Berikut Kronologi Buka Paksa Portal yang Membuat Suasana Nyepi di Gerokgak Tegang saat Nyepi
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sambut HLN Ke-80, PLN Berbagi Terang Untuk Masyarakat di Berbagai Daerah
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ray Rangkuti Soroti MBG yang Dipaksakan
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...