Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan menangkap Bupati Meranti Muhammad Adil dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Kamis (6/4/2023) malam sekira jam 21.00 WIB.
Kondisi tersebut berbalik dengan ucapan yang pernah disampaikannya saat memprotes Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait dana bagi hasil (DBH) migas di Kepulauan Meranti.
Kala itu, ia menyampaikan jika wilayahnya tidak diperlakukan dengan adil karena DBH Kepulauan Meranti turun di tengah kenaikan harga minyak dunia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam audiensi yang dilakukan bersama salah satu Dirjen dari Kemenkeu.
Tak hanya itu, ia bahkan menyebet Kemenkeu sarang iblis atau setan.
"Ini orang keuangan isinya iblis atau setan? Jangan diambil minyak di Meranti itu, enggak apa-apa kami juga masih bisa makan, daripada uang kami diisap sama (pemerintah) pusat," ucapnya.
Kala itu, ia sempat meradang kepada pemerintah pusat untuk tidak lagi menyentuk minyak bumi di Meranti, sebab daerahnya sudah termasuk miskin ekstrem.
"Karena kalau kami daerah kaya sudah ambil Rp 10 triliun enggak apa-apa, kami daerah miskin, daerah ekstrem," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkap kasus korupsi yang menjerat Muhammad Adil.
Ghufron menyebut Adil diduga menerima suap terkait pengadaan umroh.
Baca Juga: Mengintip Garasi Isi Kendaraan Bupati Meranti yang Kena OTT KPK, Ternyata Kolektor Motor
"Suap pengadaan jasa umroh. Itu yanng tercapture awal, selanjutnya kami kembangkan," kata Ghufron, Jumat (7/4/2023).
Tak hanya itu, Adil diduga melakukan korupsi pemotongan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GAP).
"Dipotong 5-10 persen," kata Ghufron.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri sebelumnya menyebut, Adil terjaring operasi tangkap tangan (OTT) bersama puluhan orang pejabat pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau pada Kamis (6/4/2023) malam kemarin.
"Sejauh ini puluhan orang pejabat strategis di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti yang ditangkap KPK," kata Ali.
Dia menyebut dari puluhan orang itu, terdapat sejumlah pihak swasta yang turut ditangkap penyidik KPK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka