Suara.com - Ketua Ikatan Alumni Sudan (IKA Sudan) Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Muhammad Fakhrurrazi Anshar mengatakan bahwa kepala pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten penting supaya lebih proaktif terhadap keberadaan mahasiswa dari daerahnya masing-masing yang sedang berada di Sudan. Negara yang tengah mengalami perang saudara di Ibu Kota Khartoum.
Dikutip dari kantor berita Antara, IKA Sudan meminta pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten dan pemerintah kota dalam memfasilitasi kepulangan mahasiswa asal Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Sudan.
"Kami pandang penting untuk disampaikan kepada semua kepala daerah agar mengambil tindakan proaktif karena ini keadaan yang tidak diinginkan dan berkaitan dengan mayoritas masyarakat kita, khususnya para mahasiswa," jelas Muhammad Fakhrurrazi Anshar dalam konferensi pers di Makassar, Senin (24/4/2023).
Muhammad Fakhrurrazi Anshar yang berprofesi sebagai ustaz menyampaikan hal ini karena proses evakuasi sedang berlangsung, dilakukan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui Port Sudan menuju Jeddah, kemudian akan diterbangkan ke Indonesia (Jakarta).
Ia menyatakan bahwa setibanya para WNI yang dievakuasi nanti di Jakarta, khususnya mahasiswa, diharapkan peran pemerintah daerah untuk memfasilitasi para pelajar tadi agar bisa kembali ke rumah masing-masing.
IKA Sudan hanya memastikan dan mendorong Kemenlu bersama KBRI di Sudan bisa segera mengevakuasi WNI agar selamat pulang ke Tanah Air.
Kepulangan para WNI yang 90 persen didominasi para mahasiswa itu belum bisa dipastikan kepulangannya ke daerah asalnya masing-masing.
"Kami ingin tekankan kepada para pemerintah daerah agar ikut proaktif karena nanti anak-anak kita ketika tiba di Jakarta, kita belum tahu nasib mereka. Apalagi perkiraan kami para alumni, peran ini akan berlangsung cukup lama, diprediksi sekitar 2-3 tahun," lanjut ustaz yang tenar di Makassar itu.
Karena itu, IKA Sudan di Indonesia mendorong kepada para pemerintah daerah agar mencari data atau fokus untuk membuat satu tim khusus untuk mengevakuasi warganya dari Sudan.
Baca Juga: Perang Saudara di Sudan, 538 WNI Dievakuasi Tahap Satu Melalui Jeddah
Kemenlu menjadwalkan evakuasi tahap kedua pada Senin (24/4/2023), setelah evakuasi tahap pertama berhasil dilakukan dan tengah menunggu diberangkatkan dari Port Sudan menuju Jeddah.
Berita Terkait
-
Thailand Open 2025 Day2: Laga 12 Wakil Indonesia, Ganda Putri Perang Saudara
-
All England 2025: Hanya 4 Wakil Indonesia yang Lolos Perempat Final
-
Thailand Masters 2025: Jafar/Feli Tembus Semifinal, Perang Saudara Manis!
-
Jadwal Laga 15 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar Thailand Masters 2025
-
Jafar/Felisha Kalahkan Verrell/Pitha di Babak Pertama Thailand Masters 2025
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui