Dia mengatakan, menggratiskan seluruh konten tidak secara otomatis menggadaikan independensi redaksi.
Sebaliknya, hal itu justru menghapus gesekan apa pun yang akan mencegah TIME memperluas audiensnya.
“Kami percaya pada demokratisasi konten,” tegas Sibley.
Pelanggan ‘kelelahan’
TIME kali pertama meluncurkan hard paywall atau sistem berbayar untuk laman digitalnya tahun 2011, dan diberlakukan terhadap semua konten majalah.
Belakangan, pada tahun yang sama, manajemen menambahkan sistem berbayar untuk semua arsipnya.
Pada tahun-tahun berikutnya, divisi bisnis TIME juga bereksperimen menerapkan sistem berbayar serta struktur pembayaran berbeda di berbagai mereknya.
Tahun 2015 dan 2016, ketika TIME masih menjadi bagian dari TIME Inc—dan memiliki banyak merek majalah cetak khusus—mereka mulai bereksperimen dengan sistem pembayaran per artikel.
Namun, sistem pembayaran per artikel itu gagal dan manajemen memutuskan kembali ke metode langganan bulanan pada tahun berikutnya.
Baca Juga: Menghadapi Tantangan Era Informasi Palsu: Menjaga Kredibilitas Media Massa
Sementara tahun 2021, tiga tahun setelah TIME diakuisisi oleh miliarder Marc Benioff, perusahaan kembali ke paywall terukur di seluruh situsnya, termasuk arsipnya.
Beragam perubahan itu tak terlepas dari belum adanya cetak biru untuk sukses bagi media massa daring.
Di Amerika Serikat, banyak perusahaan media lebih condong ke sistem langganan selama kepresidenan Donald Trump dan era pandemi Covid-19. Tetapi dengan inflasi yang tinggi, beberapa orang mengalami kelelahan berlangganan.
Gannett, perusahaan surat kabar lokal terbesar di AS, mengurangi jumlah artikel berbayar untuk meningkatkan pendapatan iklan perusahaan.
Quartz, menghapus sistem berbayar untuk seluruh konten pada tahun 2022. Spotify ikut menggratiskan untuk sejumlah siniar atau podcast.
Sedangkan platform menonton berbayar seperti Netflix, Disney+, dan streamer lainnya telah memulai sistem paket berlangganan yang didukung iklan sehingga lebih murah demi mempertahankan pelanggan.
Berita Terkait
-
Menghadapi Tantangan Era Informasi Palsu: Menjaga Kredibilitas Media Massa
-
Rayakan Ulang Tahun ke-9, Suara.com Luncurkan Nexus Creator Hub
-
Awan Gelap Selimuti Bisnis Media, News Corp PHK 1.250 Karyawan
-
Pidato Presiden Jokowi Saat HPN: Kita Kehilangan Jurnalisme Autentik
-
Hari Pers Nasional 2023, Dirjen IKP Bahas Tantangan Jurnalisme Media di Tengah Disrupsi Digital
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?