Suara.com - Bukan hanya di Indonesia, gelombang panas atau heatwave rupanya juga dirasakan di berbagai negara lain di Asia, termasuk India. Di Negara berbentuk republik ini suhu panas bahan telah menyebabkan penutupan beberapa fasilitas umum seperti sekolah, hingga kematian.
Mengapa gelombang panas di India dapat menyebabkan kematian?
Sejak memasuki bulan April, beberapa wilayah di India seperti Bihar, Odisha, Andhra Pradesh, Jharkhand, dan Benggala Barat memang sudah diperingatkan dengan adanya gelombang panas yang cukup parah.
Di enam wilayah tersebut, suhu panas tercatat hingga 44C. Sementara itu, di Ibu Kota India, Delhi suhu panas rata-rata berada di angka 40,4C.
Peringatan tersebut dikeluarkan karena di wilayah itu proporsi pekerja dan buruh yang harus bekerja di luar ruangan cukup tinggi.
Gelombang panas di India pada akhirnya menelan 13 korban jiwa. Korban tersebut diperkirakan mengalami dampak gelombang panas usai menghadiri sebuah acara penghargaan yang digelar di luar ruangan, tepatnya di negara bagian Maharashtra.
Selain 13 orang tersebut juga ada delapan korban lain yang dilarikan di rumah sakit untuk menerima perawatan medis.
Sementara itu, untuk mencegah adanya korban jiwa lagi, Mamata Banerjee, Menteri di Benggala Barat akhirnya mengambil keputusan untuk menutup semua sekolah di negara bagiannya. Mamata Banerjee juga mendesak lembaga pendidikan swasta mengambil langkah serupa.
Angka kematian akibat gelombang panas di India
Baca Juga: 5 Bahaya Gelombang Panas, Selain Kebakaran Ternyata Meningkatkan Stres Psikologis
Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh University of Cambridge menyebutkan bahwa setidaknya sudah ada lebih dari 24.000 korban nyawa di India sejak 1992 akibat gelombang panas.
Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat intensitas gelombang panas yang kian sering terjadi. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa 90 persen bagian negara di India terdampak cukup signifikan terhadap gelombang panas.
Proyeksi jangka panjang menyebutkan bahwa gelombang panas di India bisa melampaui batas kemampuan bertahan hidup secara sehat di tahun 2050.
Sebelum tahun 2023 ini, India sempat mencatatkan cuaca panas ekstrem di tahun 2022. Kala itu, suhu panas diperkirakan yang terburuk sejak 122 tahun. Dari 273 hari sepanjang Januari hingga Oktober 2022, India diperkirakan memiliki 242 hari dengan cuaca ekstrem.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
-
Singgung Soal Kematian, Raffi Ahmad Bikin Nagita Slavina Banjir Air Mata
-
5 Bahaya Gelombang Panas, Selain Kebakaran Ternyata Meningkatkan Stres Psikologis
-
Bayi Diduga Meninggal karena Kaget Dengar Petasan di Gresik, Ketahui 4 Sebab Lain Kematian Mendadak pada Si Kecil
-
6 Film Bollywood Tayang Bulan Mei, Ada Afwaah dan Music School
-
Penyebab Suhu Panas Dan Tips Menghindari Dampaknya
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap