Kemudian, pada tahun 2010 -2013, Anies menginisiasi gerakan Indonesia mengajar dan menduduki jabatan sebagai Founder dan Chairman di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar,
Barulah setelah itu, Anies merintis karirnya di dunia pemerintahan di Indonesia. Pada tahun 2011, ia menjadi anggota sebagai Panitia Seleksi Komisaris KPU dan BAwaslu sampai dengan pada tahun 2012.
Sebelumnya, pada tahun 2009, ia menduduki jabatan sebagai Dewan Manajer AMINEF di Jakarta sampai dengan tahun 2013. Puncak karirnya ada pada tahun 2014 saat ia terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Kabinet Kerja masa kerja 2014 sampai 2019.
Ia juga berhasil terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada sejak tahun 2017. Saat ini, Anies diusung oleh NasDem untuk menjadi capres pada Pemilu 2024 mendatang.
1. Disebut Curi Start Kampanye
Seperti diketahui, sejak September 2022 Anies mulai gencar melakukan kunjungan ke berbagai daerah bersama dengan NasDem. Ia bahkan pernah mengunjungi Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menjadi basis suara dari partai PDIP.
Kontroversi Anies pun dimulai saat ini bersafari politik ke Aceh, ia mengunjungi salah satu masjid yang diduga untuk melakukan kampanye. Ia dinilai melakukan kecurangan kampanye pemilu. Namun, Bawaslu sendiri tidak menemukan pelanggaran yang dituduhkan oleh beberapa pihak.
2. Anies Bicara ‘Baju Batik Pelanggaran’
Baca Juga: Santer Dijodoh-jodohkan Dengan Sandiaga, Ganjar Pranowo: Semua Punya Peluang Sama
Anies juga pernah menuai kontroversi setelah menyebut ‘pakai baju batik adalah pelanggaran’. Pernyataan tersebut tersebar hingga menuai komentar dari warganet.
Namun, setelah diselidiki, ternyata video Anies tersebut merupakan potongan dari tayangan YouTube yang dimana saat itu Anies tengah berbicara terkait dengan transformasi pendidikan Indonesia dan tengah menjelaskan asal usul batik.
3. Penggantian Puluhan Nama Jalan
Terdapat beberapa kebijakan Anies yang dinilai menuai kontroversi, salah satunya penggantian puluhan nama jalan. Kebijakan Anies tersebut dinilai berdampak pada perubahan data administrasi warga setempat seperti misalnya KTP, BPKB, STNK dan lain sebagainya.
4. Penamaan Rumah Sehat untuk Jakarta
Tak hanya mengganti nama jalan, ia juga mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di lima wilayah Jakarta menjadi Rumah Sehat. Hal tersebut ditujukan agar bisa mengubah pola pikir warga terkait dengan rumah sakit.
Berita Terkait
-
Sepak Terjang Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Tersangka Korupsi Pencairan Dana
-
Ramai Disandingkan Dengan Sandiaga, Ganjar Ungkap Kriteria Cawapresnya
-
Santer Dijodoh-jodohkan Dengan Sandiaga, Ganjar Pranowo: Semua Punya Peluang Sama
-
Menebak Manuver Golkar Hadapi Capres Ganjar, Tinggalkan KIB Merapat ke Demokrat?
-
Waktu Makin Mepet, Ganjar Sebut Dinamika Politik Makin Kencang
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?