Suara.com - Direktur Utama (Dirut) PT Waskita Karya, Destiawan Soewardjono ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) atas kasus dugaan korupsi penyimpangan pencairan dana. Hal ini dilakukan oleh perseroan itu bersama PT Waskita Beton Precast dari beberapa bank.
"Satu orang tersangka, yaitu DES (Destiawan Soewardjono), Direktur Utama PT Waskita Karya periode Juli 2020 sampai dengan sekarang," ujar Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangan resminya, Sabtu (29/4/2023).
Penetapannya sebagai tersangka membuat sepak terjang Destiawan Soewardjono turut dicari. Ia diketahui memiliki sejumlah prestasi hingga dipercaya menjadi Dirut Waskita Karya selama dua periode. Adapun berikut informasi selengkapnya.
Sepak Terjang Dirut Waskita Karya
Destiawan Soewardjono ditunjuk sebagai Dirut PT Waskita Karya selama dua periode, yakni pada 2020 dan 2023. Penetapannya ini dilakukan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Pengangkatan kembali itu terjadi karena prestasi Destiawan.
Selama menduduki jabatan itu, ia kerap menerima sejumlah apresiasi. Terlebih saat Waskita di bawah kepemimpinannya, ikut berkontribusi menyukseskan acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada 15 November 2022 lalu.
Lalu, apresiasi juga diberikan saat Waskita ikut berperan sebagai kontraktor utama dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Di sisi lain, tempat ibadah ini diketahui terinspirasi dari Masjid Sheikh Zayed Grand di Abu Dhabi.
Pria kelahiran April 1961 itu merupakan lulusan S1 Teknik Sipil di Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1987. Setelahnya pada 2008, ia melanjutkan studi S2 Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sementara untuk karier, ia memulainya sejak usianya menginjak 27 tahun.
Sebelum menjadi pimpinan Waskita, Destiawan juga mengisi berbagai jabatan strategis. Ia pada tahun 2004, menjabat Manajer Proyek PLTGU Borang. Selang tiga tahun, yakni 2007, ia dipilih sebagai Manajer Proyek Jembatan Surabaya-Madura.
Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi, Harta Bos Waskita Karya Rp 26 Miliar Lebih
Lalu, di tahun 2008-2011, ia menjabat Manajer Divisi Luar Negeri di WIKA dan dipercaya menjadi Manajer Proyek East West Motorway-Aljazair WIKA pada 2009-2010. Beralih ke jabatan selanjutnya, yakni General Manager Departemen Luar Negeri di WIKA, yang ia emban pada 2012-2013.
Masih dalam WIKA, pada 2012, Destiawan mulai menjabat sebagai Direktur Operasi III. Lalu, sejak 2014, ia juga menjadi Komisaris Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. Baru lah pada 2020, ia dipercaya mengisi jabatan Dirut PT Waskita.
Belum lama dari pengangkatan dirinya sebagai Dirut Waskita Karya pada Februari 2023 lalu, Destiawan sudah menjadi tersangka kasus korupsi. Ia diduga memerintahkan pencairan dana Supply Chain Financing (SCF) dengan memakai dokumen palsu.
Destiawan saat ini ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung selama 20 hari, tepatnya sampai 17 Mei mendatang. PT Waskita Karya sendiri menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan menyerahkan semuanya kepada pihak berwenang.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
- 
            
              Jadi Tersangka Korupsi, Harta Bos Waskita Karya Rp 26 Miliar Lebih
 - 
            
              Dirut Jadi Tersangka Kasus Korupsi, PT Waskita Karya Klaim Tak Berdampak Pada Perseroan
 - 
            
              Modus Licik Dirut Waskita Karya 'Makan' Uang Negara Pakai Dokumen Palsu
 - 
            
              Tajirnya Harta Destiawan Soewardjono: Dirut Waskita Karya Tersangka Korupsi
 - 
            
              Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Kejagung Tahan Dirut PT Waskita Karya: Peringatan Bagi yang Lain
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul