Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara harus direncanakan dengan baik.
Menurutnya, pembangunan IKN jangan sampai merusak lingkungan, terutama jangan sampai menghilangkan tanaman endemik di Kalimantan.
Hal itu diungkapkan Megawati dalam wawancara khusus dengan awak media yang meliput di Kawasan Badung, Bali pada Jumat (5/5/2023).
Awalnya, Megawati mengatakan, sudah sejak lama mewanti-wanti soal ancaman pemanasan global atau global warming. Hal itu bahkan disampaikannya saat hadir dalam setiap acara konferensi dengan negara-negara lain.
Namun, Megawati mengungkapkan, kesulitan untuk menyatukan sikap negara-negara lain agar bersepakat mengurangi emisi karbon.
"Seperti pelaksanaan namanya kurangi emisi karbon, seperti jual beli emisi karbon, itu harus ada sebuah kesepakatan. Contoh, saya bicara dengan Kemenkeu, kita kan kaya raya, hutan luar biasa, tidak seperti hutan barat. Monokultur. Kalau cemara, cemara aja. Itu sepertinya kurang diperhitungkan atau kurang perhitungan dari orang-orang ahli bahwa beda. Di sana karbon dan oksigen berapa," kata Megawati.
Menurut Megawati, selanjutnya pemerintah harus bisa memikirkan langkah strategis terutama soal mengurangi emisi karbon.
Kemudian Megawati juga menyoroti pemerintah yang terkadang masih kurang fokus dalam urusan lingkungan. Ia mencontohkan dengan masih banyaknya aksi penebangan pohon.
"Kadang dijalankan, kadang tidak. Contoh, kalau saya, sudah nggak ada penebangan hutan. Sering saya amati, padahal ada regulasi hutan dipotong, yang lakukan bertanggungjawab reboisasi. Tapi yang bertanggung jawab reboisasi tidak melakukan, persiapkan tumbuhan penggantinya," tuturnya.
Baca Juga: Megawati Ungkap Sejumlah Parpol 'Ngebet' Ingin Bertemu Dirinya dengan Melobi Puan Maharani
Untuk itu, ia pun mengingatkan Presiden Jokowi soal rencana pembangunan IKN Nusantara jangan sampai merugikan lingkungan dan tak terencana dengan baik.
"Ini yang saya katakan ke presiden. Jangan kalau ada pembangunan IKN tidak terencana baik. Tanaman lokal Kalimantan, luar biasa, tanaman endemik. Kalau itu banyak yang terpotong sudahkah ada nursery. Katanya ada, nanti saya suruh liat. Tapi sebagai ketua pengarah BRIN, apa taneman nursery sesuai pengganti tanaman lokal yang terpotong karena pembangunan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Di Sela Kesibukan, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Terekam Baca Alquran di Dalam Mobil
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 1 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Awal Bulan
-
Pohon Tumbang di Jakarta Makan Korban Jiwa, Begini Ultimatum DPRD ke Distamhut DKI
-
Megawati Bakal Pidato di Acara Peringatan KAA ke-70 di Blitar, Ini yang Akan Disampaikan
-
Langkah Polri di Era Prabowo-Gibran: Mengawal Asta Cita, Menjaga Stabilitas Nasional
-
Ketua DPD RI Dianugerahi CNN Award: Komitmen Dukung dan Kawal Program Asta Cita di Daerah
-
Masih Diperiksa Intensif Polisi Bareng Beby Prisillia, Onad Sudah Ditetapkan Tersangka?
-
Dijaga Ketat 1.500 Ribu Aparat, Begini Pengamanan Berlapis Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta
-
5 Fakta Kasus Narkoba Onad: Dicokok Lagi Santuy Bareng Istri hingga Diduga Sempat Tenggak Ekstasi