Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bersiap mengambil opsi lain, apabila Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tidak mengusung capres dan cawapres yang sesuai harapan mereka. Menanggapi sikap ini, analis politik Dedi Kurnia Syah melihatnya sebagai bentuk manuver PKB.
Menurutnya, manuver itu sengaja dilakukan untuk menekan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto agar memilih Muhaimih Iskandar sebagai cawapres di Koalisi KIR.
Dalam hitungan di atas kertas, pasangan Prabowo Muhaimin memang bisa dijagokan. Hal ini yang membuat PKB berani melakukan mamuver, lantaran menyadari pentingnya PKB di Koalisi KIR.
"Terpenting, skema manuver PKB ini tentu untuk menekan Prabowo agar segera putuskan Cawapres, dan Prabowo-Muhaimin rasanya bukan pasangan yang remeh, tetap saja ini akan jadi pasangan yang berimbang melawan Anies dan Ganjar," kata Dedi dihubungi, Jumat (12/5/2023).
Tetapi, menurut Dedi, dengan posisi Prabowo dan Gerindra saat ini, tidak mudah untuk PKB dalam menekan mereka. Pasalnya, meski terikat kerja sama di KKIR, kekinian ada partai lain yang siap merapat ke Gerindra, yaitu Golkar dan PAN melalui koalisi besar.
Alih-alih membuat Prabowo tertekan, manuver PKB nantinya bisa menjadi senjata makan tuan jika dipaksakan terus mengancam.
"Persoalannya, Prabowo lebih mungkin tidak tertekan, mengingat masih ada PAN dan Golkar yang potensial bergabung. Dalam situasi saat ini, PKB juga semakin terdesak jika harus memaksakan cawapres. Di sisi PAN misalnya, ada Erick Thohir yang siap ditawarkan, lalu Golkar sendiri memiliki Airlangga Hartarto yang bahkan dalam catatan publik dianggap lebih berkapasitas dan bersih dibanding Muhaimin," tutur Dedi.
Direktur Eksekutif Political Opinion (IPO) ini juga mengatakan Prabowo sebenarnya punya magnet cukup kuat di koalisi pemerintah, bahkan bisa jadi lebih bisa merangkul dibanding Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Untuk itu, Gerindra memang tidak begitu memerlukan PKB sepanjang masih ada PAN dan Golkar yang belum berkoalisi," kata Dedi.
Baca Juga: Rajinnya Cak Imin Sowan ke Mantan Wapres, Sinyal Kuat Jadi Cawapres Prabowo?
Dedi berkeyakinan Golkar lebih condong mendekari Gerindra, ketimbang PDIP dan PPP yang mengusung Ganjar Pranowo. Sedangkan PAN sebagai partai yang tidak mewacanakan kader sendiri tentu punya pilihan ke banyak pihak, bahkan ke Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sekalipun.
"Hanya saja saat ini, membaca kedekatannya dengan pemerintah dan koalisi, ada potensi PAN mengarah ke Gerindra. Begitu halnya Golkar, yang tentu lebih potensial mendapat peluang Cawapres Prabowo dibanding Ganjar," ujar Dedi.
Sebelumnya PKB bersiap mengambil opsi lain apabila keputusan penentuan capres dan cawapres dari Koalisi KKIR tidak sesuai aspirasi.
Kekinian, keputusan mengenai capres dan cawapres itu ditunggu PKB sampai akhir Mei. Sebelumnya diberitakan jika PKB menjagokan ketumnya, Muhaimin Iskandar sebagai capres atau cawapres di koalisi tersebut.
"Jika sampai bulan ini, belum berhasil membuat keputusan atau keputusannya tidak sesuai aspirasi dan harapan, tentu akan lebih baik mengambil opsi yang lebih rasional dan aspiratif," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Tetapi Jazilul tidak membeberkan opsi apa yang akan diambil PKB sebagai jalan alternatif dari ketidakpuasan terhasap KKIR, apabila keputusan capres dan cawapres tidak sesuai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan