Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung Reihana yang sempat disorot gegara gaya hidupnya yang serba hedon ternyata punya saingan yang hartanya jauh lebih tinggi. Sosok saingan tersebut tak lain adalah Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti.
Terungkap, bahwa Ati punya harta kekayaan senilai Rp 24,5 miliar sehingga mengungguli harta kekayaan Reihana.
Harta kekayaan Ati Pramudji diekspos oleh akun Twitter @bung_madin.
Akun warganet tersebut mencuit bahwa LHKPN atau Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dilaporkan Kadinkes Banten merinci harta kekayaannya senilai Rp24,5 M.
Harta kekayaan Reihana di sisi lain senilai Rp 2,7 miliar berdasarkan LHKPN yang dilaporkannya pada tahun 2022..
"Bung Madin melihat laporan di LHKPN bhw tercatat harta kekayaan Ati Pramudji sekitar 23,10 miliar. Setelah dibandingkan dgn Kadinkes Lampung REIHANA hanya memiliki 2,7 miliar. Dapat uang darimana bu," cuit akun tersebut.
Profil Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti
Mengutip laman dinkes.bantenprov.go.id, Ati berpangkat Pembina Utama Muda, IV /C.
Berkaca dari NIP yang tercantum di laman tersebut, Ati merupakan perempuan kelahiran 15 Agustus 1973.
Baca Juga: Publik Mesti Tahu! Kenapa Harus Vaksin Booster? Kadinkes Banten Beri Penjelasan Ini
Beberapa data di laman Facebook Ati juga merinci informasi seperti rekam jejak pendidikannya.
Adapun Ati merupakan alumnus S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara. Ati melanjutkan S2nya di di manajemen administrasi rumah sakit di Universitas Respati Indonesia.
Tak cukup di jenjang S2, Ati mengambil jenjang S3 di jurusan Administrasi Publik Universitas Padjadjaran untuk melengkapi keahliannya.
Ia menjabat sebagai Kadinkes Lampung sejak Jumat, 27 September 2019. Jabatan tersebut ia peroleh dari open bidding Kepala Dinkes di Provinsi Banten yang dipimpin Gubernur Banten, Wahidin Halim.
Sebelumnya Ati memiliki rekam jejak karier sebagai Kepala Dinkes Banten pada 27 September 2019, dan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang.
Kembali ke dunia kesehatan, Ati menjabat sebagai Direktur Utama RSUD Kota Tangerang.
Berita Terkait
-
Publik Mesti Tahu! Kenapa Harus Vaksin Booster? Kadinkes Banten Beri Penjelasan Ini
-
Baru Dilantik, Gubernur Wahidin Minta 20 Pejabat Dinkes Banten Tidak Nyolong
-
Kadinkes Banten Kabur Hindari Wartawan, Tolak Diwawancara Soal Korupsi Masker
-
STOP PRESS! Virus Corona B1617 dan B117 Masuk Tangerang Banten
-
Objek Wisata Dibuka, Kadinkes Banten: Potensi Klaster Wisata Sangat Terbuka
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?