Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) dipimpin langsung ketua umum Zulkifli Hasan alias Zulhas akhirnya menyambangi Kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023).
Kedatangan Zulhas dan jajarannya tersebut bertujuan untuk menemui Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri jajaran elite partainya.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, Zulhas dan jajarannya tiba sekitar pukul 14.42 WIB. Mereka hadir dengan mengenakan pakaian rapih jas biru khas PAN.
Tampak Zulhas didampingi oleh jajaran elite PAN lainnya seperti Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum PAN Viva Yoga, Waketum PAN Yandri Susanto, Waketum PAN Asman Abnur hingga Ketua Fraksi PAN Saleh Daulay.
Kehadiran jajaran elite PAN itu lantas disambut di lobi Kantor DPP PDIP yakni Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun hingga Ketua DPP PDIP bidang pemenangan pemilu Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Mereka tampak bersalaman satu dengan lainnya. Sesekali mereka terdengar saling menanyakan kabar masing-masing.
Kemudian mereka menyempatkan berfoto bersama. Sesi foto selesai, kedua belah pihak langsung bergegas masuk ke ruangan pertemuan.
Tak ada pernyataan baik dari pihak PAN maupun dari jajaran PDIP. Mereka hanya menyempatkan menyapa awak media yang meliput saja.
Sebelumnya, Zulhas mengaku akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023). Zulhas mengakui pertemuan itu dilangsungkan guna membicarakan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Perjalanan NasDem: Dulu Di-bully saat Lawan Anies, Kini Dipuji bak Telah Dapat Hidayah
Zulhas mengungkapkan kalau PAN dengan PDIP bakal berbicara mengenai kerja sama koalisi Pilpres 2024.
“Secara resmi, ini pertama kali kami (PAN) silaturahim bertemu Bu Megawati untuk melakukan pembicaraan penjajakan kerja sama koalisi Pilpres 2024," ungkap Zulhas melalui keterangan tertulisnya, Jumat.
Berita Terkait
-
Lebih Pilih Calonkan Ganjar Ketimbang Puan di Pilpres 2024, Denny Indrayana Sebut Megawati Negarawan
-
Jelang Pemilu 2024, Caleg PDIP Lakukan Sesi Foto Profil
-
Denny Indrayana Surati Megawati: Keselamatan Bangsa Sedang Dipertaruhkan, Mohon Hentikan Siasat Pemilu Ditunda
-
Denny Indrayana Kirim Surat untuk Megawati, Mohon-mohon Hentikan Rencana Penundaan Pemilu
-
Perjalanan NasDem: Dulu Di-bully saat Lawan Anies, Kini Dipuji bak Telah Dapat Hidayah
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka