Suara.com - Eks Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai seorang negarawan.
Sebab Megawati telah berani memilih Ganjar Pranowo ketimbang Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) dari PDIP.
Hal itu disampaikan Denny melalui surat yang ditujukan kepada Megawati pada Jumat (2/6/2023).
"Ibu Mega adalah negarawan, mengedepankan kepentingan bangsa. Ibu memilih Ganjar Pranowo, meskipun ibu bisa memutuskan Mbak Puan Maharani," tulis Denny dalam suratnya.
Dalam suratnya kepada Mega, Denny menyampaikan kekhawatirannya tentang adanya wacana penundaan pemilu.
"Niat baik untuk mengawal MK misalnya, dalam soal sistem pemilu legislatif antara proporsional tertutup atau terbuka, dibelokkan menjadi wacana politik, yang dapat berakibat penundaan pemilu," kata Denny.
Denny berujar, penundaan pemilu merupakan suatu hal yang ditentang keras oleh PDIP sejak masa Orde Baru.
"Siasat penundaan juga masuk melalui dirusaknya kedaulatan partai. Sesuatu yang kita tolak keras. Cukuplah sejarah buram Orde Baru yang mengganggu PDI melalui tangan Soerjadi," kata Denny.
Khawatir Pemilu Ditunda
Sebagai informasi, Denny Indrayana menyurati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Surat tersebut berisikan kekhawatirannya tentang penundaan Pemilu 2024.
"Saat ini keselamatan bangsa sedang dipertaruhkan. Masalahnya bukan sistem pemilu tertutup atau terbuka, tapi pemilu yang tertunda," demikian isi surat Denny dikutip Suara.com, Jumat (2/6/2023).
Dalam suratnya, Denny mengaku risau dengan hukum di Indonesia yang sudah bercampur aduk dengan kepentingan politik.
"Saya risau dengan hukum di tanah air.Saya berpendapat, proses hukum banyak bercampur dengan strategi pemilu 2024," jelas Denny.
Denny menilai Megawati merupakan sosok yang paling keras menolak penambahan masa jabatan presiden.
"Saya lihat, ibu paling tegas menolak presiden tiga periode. Silakan Ibu cek informasi ini, dan mohon hentikan siasat penundaan pemilu, yang nyata-nyata melanggar konstitusi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Feri Amsari Menyindir Denny Indrayana: Publik Berhati-hati dengan Kredibilitas MK
-
Denny Indrayana Surati Megawati: Keselamatan Bangsa Sedang Dipertaruhkan, Mohon Hentikan Siasat Pemilu Ditunda
-
Ganjar Pranowo dan Bima Arya Kompak Saat di Stadion Pakansari Bogor
-
Denny Indrayana Kirim Surat untuk Megawati, Mohon-mohon Hentikan Rencana Penundaan Pemilu
-
Perjalanan NasDem: Dulu Di-bully saat Lawan Anies, Kini Dipuji bak Telah Dapat Hidayah
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?