Suara.com - Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Airlangga Radityo Dharmaputra menilai proposal perdamaian yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengurai konflik Rusia dan Ukraina tidak masuk akal.
Menurutnya, usulan-usulan Prabowo tidak sesuai dengan kondisi di lapangan yang berkonflik, tidak mempertimbangkan konteks sejarah dan politik kawasan Eropa Timur, serta tidak sesuai dengan prinsip Indonesia sendiri.
Radityo menjelaskan, salah satu usulan Prabowo ialah gencatan senjata. Mengenai usulan ini, dia menyebut tidak akan ada yang bisa menjamin Rusia benar-benar menghentikan serangan bersenjata.
"Sejak awal perang, sudah ada banyak upaya gencatan senjata terutama oleh Turki. Tercatat sejak 28 Februari 2022 sudah ada belasan kali upaya tersebut. Hasilnya, nihil!" kata Radityo dalam pernyataannya yang dikutip pada Senin (5/6/2023).
Dia menyebut ada tiga halangan terjadinya gencatan senjata yaitu Rusia yang tidak menghentikan serangan meski negosiasi sedang berlangsung, adanya Tragedi Bucha yang membuat Ukraina trauma, dan kebiasaan Rusia yang disebut tidak pernah menepati janji.
"Jadi, seruan gencatan senjata harusnya ditekankan dulu pada Rusia agar menghentikan serangan dan menarik mundur pasukannya. Perlu ada jaminan keamanan dari negara-negara lain. Setelah itu, baru bisa ada komitmen lanjutan perundingan dalam bentuk apapun," tutur Radityo.
Usulan Prabowo selanjutnya ialah penarikan mundur pasukan sejauh 15 km dan pembentukan zona demiliterisasi (DMZ).
Radityo mengatakan, usulan tersebut masuk akal jika disampaikan pada awal terjadinya konflik.
Namun saat ini, Ukraina sudah menyiapkan serangan balik sehingga usulan tersebut menjadi tidak relevan.
"Selain itu, berdasarkan kondisi sekarang, DMZ mau didasarkan pada posisi yang mana? Kalau asumsinya serangan di Belgorod juga bagian dari serangan balik, maka sebagian akan berada di wilayah Rusia. Kalau tidak, maka seluruh wilayah DMZ akan berada di wilayah Ukraina," papar dia.
"Parahnya, proposal ini juga menawarkan referendum bagi wilayah sengketa. Perlu dicatat, tidak ada wilayah sengketa di sini. Yang ada adalah wilayah Ukraina yang diambil secara ilegal oleh Rusia sejak 2014. Wilayah yang mana yang dimaksud oleh Prabowo?" sambungnya.
Sebelumnya, Menhan Ukraina yang berada di bahwa komando Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut usulan Prabowo sebagai hal yang aneh.
Usulan tersebut disampaikan oleh sang Menhan RI di pertemuan menhan sedunia di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6/2023).
Prabowo menyampaikan lima poin solusi damai yang terdiri atas gencatan senjata, penarikan mundur pasukan Rusia dan Ukraina sejauh 15 kilometer dari posisi serangan masing-masing pihak, dan pembuatan DMZ (zona demiliterisasi) di wilayah antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Dia juga mengusulkan pasukan penjaga perdamaian dan pemantau PBB, referendum di wilayah sengketa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar