Suara.com - Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Hurriyah menyebut ada kemajuan dan kemunduran dalam konteks keterwakilan politik perempuan di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam diskusi Puskapol UI yang bertajuk ‘25 Tahun Reformasi, Quo Vadis Keterwakilan Politik Perempuan’ pada Selasa (20/6/2023).
"Jadi, kalau kita lihat gambaran kondisinya, satu langkah maju ke depan, dua langkah mundur ke belakang," katanya.
Dia kemudian membandingkan kondisi keterwakilan politik perempuan di Indonesia dengan negara-negara lain di ASEAN. Menurutnya, Indonesia berada di posisi kelima dari 11 negara dengan jumlah keterwakilan perempuan di DPR terbanyak.
"Jumlahnya 21 persen, tapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, ini angka parlemen, ternyata ada kondisi yang memperlihatkan gap yang cukup besar," ujar Hurriyah.
"Kalau di tingkat nasional, jumlah keterwakilan perempuan itu di urutan kelima. Di tingkat daerah, local government, artinya DPRD Provinsi da Kabupaten/Kota, Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara ASEAN," katanya.
Lebih lanjut, Hurriyah menjelaskan keterwakilan perempuan di level daerah Indonesia hanya sekitar 16 persen pada 2021. Angka ini lebih kecil dibanding Laos yang mencapai 32 persen dan Vietnam dengan angka 29 persen.
"Jadi, sebagai negara dengan sistem elektoral, sebenarnya kemajuan keterwakilan politik perempuan itu tidak bagus-bagus amat," katanya.
Baca Juga: PKPU 10/2023 Wujud Kemunduran Regulasi Keterwakilan Perempuan
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada