Suara.com - Kasus sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penjualan ginjal ke Kamboja berhasil diungkap kepolisian. Saat ini, Polda Metro Jaya sudah mengamakan 12 tersangka yang dua di antaranya anggota Polri dan petugas imigrasi.
Dalam kasus itu, ada ratusan orang yang menjadi korban. Mereka awalnya tertarik mendonorkan ginjal melalui sebuah komunitas. Namun, mereka malah dibawa ke Kamboja.
Berikut kronologi pelaku mangsa korban penjualan ginjal selengkapnya.
Cari Mangsa di Facebook
Salah satu tersangka, Hanim mengaku broker dari jaringan tersebut mencari korban melalui media sosial Facebook. Broker itu disebutnya bertugas menjaring orang-orang yang memiliki niat untuk menjual ginjalnya lewat beberapa grup di Facebook.
"Setahu saya, broker itu cari (korban) lewat grup Facebook. Dia membuat beberapa grup Facebook, di antaranya Forum Donor Ginjal Indonesia dan Donor Ginjal Luar Negeri juga," ungkap Hanim, Jumat (21/7/2023).
Lebih lanjut, Hanim menyampaikan, melalui grup-grup Facebook itu, broker membuat unggahan tentang donor ginjal dengan syarat yang beragam. Para pendonor ini disebut secara sadar menyumbangkan ginjalnya melalui sang broker.
Korban Ditipu, Dibawa ke RS Militer Kamboja
Namun, rupanya mereka ditipu. Para pendonor dibawa ke Kamboja untuk diambil ginjalnya. Dikatakan oleh Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti proses pengambilan ginjal korban dilakukan di RS militer bernama Preah Ket Mealea, di wilayah Phnom Penh.
Baca Juga: 6 Fakta Sindikat Penjual Ginjal di Kamboja: Beraksi di Facebook, Libatkan Oknum Polri
Mengetahui hal itu, Polda Metro Jaya berkomunikasi dengan pihak otoritas yang lebih tinggi di Kamboja dalam penanganan kasus tersebut. Mereka juga menghubungi staf khusus Perdana Menteri agar bisa membantu memulangkan para korban TPPO.
Sementara itu, Hanim mengungkap alasan memilih rumah sakit di Kamboja sebagai tempat penjualan ginjal dari Indonesia. Salah satunya, kata dia, karena sistem administrasi yang diterapkan pihak rumah sakit di sana terbilang mudah dan praktis.
Pihak rumah sakit yang melakukan operasi dan transplantasi pun dikatakannya cukup peduli terhadap para pendonor. Sebab, usai pendonor pulang dan kembali beraktivitas di Indonesia, mereka kerap menanyakan soal kabar dan kondisi kesehatan.
Proses Pengambilan Ginjal Cukup Lama
Beralih ke proses transaksi jual beli ginjal jaringan Indonesia-Kamboja yang diketahui bisa berlangsung cukup lama. Waktu transplantasi itu, kata Hanim, berdasarkan kecocokan ginjal penjual dengan penerima, yakni sekitar 5 hari sampai berbulan-bulan.
"Tergantung kecocokan (ginjal), ada yang 1 bulan baru operasi. Kalau yang bagus ginjalnya sekitar 5 hari langsung operasi," ungkap Hanim di Polda Metro Jaya pada Sabtu (22/7/2023).
Berita Terkait
-
6 Fakta Sindikat Penjual Ginjal di Kamboja: Beraksi di Facebook, Libatkan Oknum Polri
-
Ada Pegawai Terlibat Sindikan Jual Beli Ginjal, Begini Respons Imigrasi Bali
-
Peran Vital Miss Huang di Kasus Jual Ginjal Ilegal, Kini Buronan Internasional
-
Kanwil Kemenkumham Bali Incar Lingkaran Pegawainya yang Terlibat Perdagangan Ginjal
-
Tersangka Sebut Rumah Sakit Militer Kamboja Terlibat dalam Perdagangan Ginjal
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran