Suara.com - Jambore Pramuka Dunia ke-25 yang dilaksanakan di Korea Selatan sejak Jumat, (01/08/2023) terpaksa harus berakhir pada Senin (07/08/2023) pagi karena banyak faktor.
Pembatalan kegiatan Jambore Pramuka yang harusnya baru akan berakhir pada Sabtu, (12/08/2023) mendatang menjadi kekecewaan besar bagi para anggota pramuka dari berbagai belahan dunia. Para praja muda karana ini telah merencanakan dan menantikan pertemuan para penerus gerakan pramuka dunia tersebut selama bertahun-tahun.
Hal ini pun juga menjadi pukulan keras bagi Gerakan Kepanduan Dunia yang berharap Jambore Dunia ini dapat menjadi ajang promosi perdamaian dan pemahaman soal pramuka di kalangan anak muda dari seluruh dunia.
Namun, berbagai faktor yang mengancam keselamatan para panitia penyelenggara dan peserta pun akhirnya membuat Jambore ini terpaksa diakhiri lebih cepat. Berbagai situasi mencekam pun dihadapi para peserta. Lalu, seperti apa situasi yang mereka hadapi?
1. Gelombang panas buat ratusan peserta jatuh sakit
Fenomena gelombang panas yang melanda berbagai daerah di Korea Selatan membuat panitia penyelenggara kewalahan.
Tercatat, setidaknya ada 700 peserta jambore yang jatuh sakit akibat gelombang panas yang melanda Saemangeum, Jeolla Utara, tempat dilaksanakannya Jambore Dunia ke-25. Hal ini pun membuat berbagai kontingen negara akhirnya mengungsi bahkan menarik diri dari kegiatan jambore ini.
2. Gejala topan Khanun buat peserta dievakuasi
Tak hanya gelombang panas, 43.000 orang peserta dari berbagai negara pun terpaksa harus dievakuasi karena adanya gejala Topan Khanun yang diprediksikan akan mulai melanda Korea Selatan pada Kamis (10/08/2023).
Topan Khanun ini pun diprediksi membawa hujan lebat serta angin kencang melintasi Semenanjung Korea yang bisa membahayakan keselamatan para peserta.
3. Banjir lokal di dekat tenda peserta
Gejala Topan Khanun yang melanda Korea Selatan pun sempat membuat hujan lokal terjadi di dekat perkemahan para peserta. Akibatnya, genangan air dan banjir lokal pun terjadi di bumi perkemahan tempat para peserta bermukim.
Hal ini pun menyulitkan mereka untuk beraktivitas. Protes pun muncul dari peserta lain yang menganggap panitia penyelenggara tidak sigap dalam menangani kasus cuaca ekstrem ini.
4. Bus peserta dari Swiss kecelakaan
Situasi mencekam pun kembali terjadi pada Rabu, (09/08/2023) ketika sebuah bus yang membawa peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 yang berasal Swiss mengalami kecelakaan di Suncheon, Korea Selatan. Bus tersebut bertabrakan dengan bus kota di jalan raya saat menuju Seoul.
Berita Terkait
-
Bukan BTS! NCT Dream, Itzy, dan New Jeans Jadi Line Up Jambore Kpop Concert
-
Winter aespa Diidolakan Pesepak Bola Timnas-U17, Fans: Pemikat Aset Negara
-
Acara Jambore Dunia Kacau, Korsel Disebut 'Minta Tolong' BTS untuk Tampil
-
Pemain Timnas Malaysia Curhat Beratnya Berkarier di Korea Selatan, Kalah Mental dengan Asnawi Mangkualam
-
MAMAMOO hingga NewJeans Dikonfirmasi Siap Tampil di Jambore Dunia 2023
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
Dari New York ke Istana Jakarta: Michael Bloomberg Temui Prabowo dan Bos Danantara, Bahas Apa?
-
Impor Minyak dari AS Dimulai Desember, Pertamina Bakal Diizinkan Beli Tanpa Lelang?
-
Polri Jujur Akui Kalah Cepat dari Damkar, Wakapolri Janji Respons Aduan di Bawah 10 Menit!
-
Eva Sundari Kritik Kinerja DPR dan Komitmen Pemerintah Terhadap RUU PPRT
-
Warga Rancaekek Tak Perlu Pergi Jauh Urus Administrasi JKN, Kini Sudah Ada BPJS Keliling
-
Instruksi Mendagri Tito Kepada Kepala Daerah: Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
Surabaya Luncurkan SHSS di Akhir Tahun 2025, Diskon Besar-Besaran Semua Sektor Wisata Hingga Kuliner
-
Bima Arya Ultimatum Kepala Daerah: Tak Ada Lagi Cerita Buruk, Integritas Harus Nomor Satu!
-
Indibiz Ajak UKM Ikut Program Pahlawan Digital Masa Kini
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Peran Penting Polisi di Kemenhut