Suara.com - Fenomena hujan meteor perseid akan kembali terjadi pada 12 hingga 13 Agustus mendatang. Fenomena yang hanya terjadi setiap tahun pada bulan Agustus ini pun menjadi salah satu hujan meteor yang paling indah di dunia dan paling ditunggu-tunggu.
Fenomena cantik dan unik ini pun sering diabadikan oleh para fotografer scenery yang sering menangkap fenomena alam yang jarang ditemui.
Lalu, apa sebenarnya fenomena meteor perseid ini? Simak inilah selengkapnya.
Meteor perseid ini adalah kejadian dimana meteor melintasi atmosfer bumi dan terlihat seperti bintang jatuh di langit. Fenomena ini terjadi ketika bumi melintasi orbit komet Swift-Tuttle. Komet Swift-Tuttle mengorbit Matahari setiap 133 tahun sekali.
Hujan meteor perseid ini pertama kali dicatatkan oleh ilmuwan Cina pada awal abad ke-2 SM. Penelitian soal hujan meteor perseid ini dimulai sejak tahun 1900 dan baru diungkap oleh dua astronom asal Amerika, yaitu Lewis Swift dan Horace Tuttle. Mereka mempublikasikan penelitian yang menemukan bahwa hujan meteor Perseid berasal dari komet Swift-Tuttle.
Saat fenomena ini terjadi, gravitasi bumi akan menarik sisa sisa batuan yang tertinggal di belakang komet. Serpihan-serpihan ini yang kemudian akan terbakar di atmosfer Bumi dan menghasilkan cahaya terang layaknya bintang jatuh.
Untuk mendapatkan pemandangan hujan meteor perseid yang paling bagus, para pengamat disarankan untuk melihat fenomena ini dari lokasi-lokasi yang jauh dari polusi cahaya.
Puncak hujan meteor perseid ini akan terjadi pada tanggal 12 dan 13 Agustus. Pada jam-jam puncaknya, hujan meteor Perseid dapat menghasilkan fenomena bintang jatuh hingga 100 meteor per jam.
Para pengamat juga menyarankan masyarakat yang ingin melihat langsung fenomena ini bisa membawa teropong atau teleskop agar bisa melihat meteor yang lebih terang. Masyarakat juga diminta untuk mendatangi lokasi yang gelap dan membiasakan penglihatan selama 30 menit sebelum melihat fenomena ini secara langsung.
Baca Juga: Harganya Ratusan Juta, Royal Enfield Super Meteor 650 Meluncur di GIIAS 2023
Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional, Emanuel Sungging mengungkapkan pun mengungkap bahwa fenomena ini pun terjadi pada jam-jam tertentu.
"Iya kalau puncaknya tanggal 12 dan 13 Agustus ini. Tapi sebenarnya hujan meteror ini terjadinya kurang lebih seminggu. Tanggal-tanggal tersebut biasanya lagi banyak-banyaknya (ada hujan meteor)," ungkap Emanuel dalam keterangannya pada Kamis (10/08/2023) kemarin.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Harganya Ratusan Juta, Royal Enfield Super Meteor 650 Meluncur di GIIAS 2023
-
Royal Enfield Super Meteor 650 Meluncur di GIIAS 2023, Harga Mulai Rp 242 Jutaan
-
Cara Melihat Hujan Meteor Perseid 2023, Puncaknya 12 - 13 Agustus
-
Hujan Meteor 13 Agustus 2023 Dimana Saja? Jangan Lewatkan Puncak Fenomena Besok
-
Hujan Meteor Bahaya atau Tidak? Puncaknya Diprediksi Tanggal 12-13 Agustus
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda