Suara.com - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, menyebut banyak politisi yang menyebut nama jejaringnya untuk mendapatkan suara jelang pemilu. Namun, katanya, hal itu akan lenyap usai mereka sudah terpilih.
"Perilaku politisi yang tak pernah menyebut nama Gusdurian ketika mereka sedang menikmati fasilitas negara atas nama rakyat dan ketika sedang bagi-bagi kekuasaan. Tetapi nama Gusdurian disebut bersama dengan rakyat ketika diperlukan suaranya," ujar Alissa dalam keterangannya di laman resmi NU, dikutip Jumat (18/8/2023).
Putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menilai fenomena tersebut memang hanya terjadi pada musim-musim pemilu saja. Sebab, elite politik tengah sibuk mendekati rakyat karena mereka akan berkontestasi atas nama rakyat.
Menurutnya, kondisi itu terjadi karena rakyat hanya dijadikan modal untuk memperoleh kekuasaan. Meski begitu, ia menganggap perilaku para politisi terkait jejaringnya sebagai hikmah. Sebab, hal tersebut menandakan Gusdurian dekat dengan rakyat.
Apa Itu Gusdurian?
Menguti dari Gusdurian.net, jaringan Gusdurian adalah tempat bagi individu, komunitas/forum lokal, dan organisasi yang merasa terinspirasi oleh teladan nilai, pemikiran, serta perjuangan Gus Dur. Dikarenakan sifatnya jejaring kerja, maka tak ada keanggotaan formal.
Gusdurian memusatkan diri terhadap sinergi kerja non politik praktis pada beragam hal yang pernah ditekuni Gus Dur. Mulai dari Islam dan Keimanan, Kultural, Negara, hingga Kemanusiaan. Jejaring ini juga diketahui memiliki sejumlah misi.
Mereka berharap nilai, pemikiran, dan perjuangan Gus Dur bisa tetap hidup. Tepatnya untuk mengawal pergerakan kebangsaan Indonesia. Hal ini bisa dicapai melalui sinergi para pengikutnya dan sembilan nilai sang mantan presiden yang diteladani.
Kesembilan nilai utama Gus Dur itu meliputi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, persaudaraan, kesederhanaan, sikap ksatria, serta kearifan tradisi. Di sisi lain, Gusdurian juga tidak membatasi isu-isu yang akan mereka kelola.
Baca Juga: 39 Caleg DPRD Bukittinggi untuk Pemilu 2024 Dinyatakan Gugur, Ini Penyebabnya
Adapun saat ini, Gusdurian berkonsentrasi pada isu-isu kebangsaan, pendidikan, dan ekonomi. Namun, pada tahun 2013, mereka mulai tertarik dengan NU dan pesantren, Islam di Indonesia, intolerasi, hingga transisi demkorasi.
Gusdurian sendiri tidak terikat dengan tempat, sebab mereka tersebar di berbagai penjuru Indonesia, bahkan hingga manca negara. Mereka membentuk komunitas-komunitas lokal yang sebagian besar terhubung melalui forum serta dialog karya.
Saat ini, Gusdurian juga turut diikuti oleh generasi 2000-an. Mereka memiliki semangat untuk mendalami dan mengambil inspirasi dari teladan Gus Dur. Lalu, guna merangkai kerja sama, maka dibentuklah Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian.
Sementara itu, sejumlah pihak memang tampak mendekati keluarga Gus Dur jelang Pemilu. Salah satunya NasDem yang menyebut Yenny Wahid cocok menjadi cawapres Anies Baswedan. Kemudian, capres PDIP Ganjar Pranowo berperilaku sama.
Ia terlihat menyambangi Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2023). Ganjar menjelaskan kedatangannya itu sebagai bentuk penghormatan dari santri kepada istri seorang ulama yang dikagumi.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
39 Caleg DPRD Bukittinggi untuk Pemilu 2024 Dinyatakan Gugur, Ini Penyebabnya
-
Jalan Sehat Massal PDIP Solo, Ini Momen Kevin Fabiano Beri Salam Santun ke Senior Partai
-
Senyum Luhut Merekah Saat Bertemu Anak Megawati, Bahas Pilpres? Puan: Ada Deh
-
Konsolidasi Partai Golkar Solo dan Partai Gerindra, Bangun Chemistry Sembari Tunggu Instruksi Pusat
-
Peta Politik Nasional, Jokowi: Situasinya Sudah Mulai Saling Panas Antarkawan Sendiri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dana Riset-Tunjangan Kecil, Menteri Diktisaintek Minta Kampus Permudah Dosen Naik Pangkat
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?