Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut polusi udara berpengaruh terhadap munculnya sejumlah penyakit. Penyakit yang dimaksud di antaranya paru obstruktif kronis (PPOK), Pneumonia, Asma, dan ISPA.
Hal itu disampaikan Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
"Di halaman selanjutnya kita bisa lihat bapak ibu, polusi udara itu paling berpengaruh ke mana. Seperti saya sampaikan tadi, TBC itu kecil lah pengaruhnya, polusi udara itu besarnya di PPOK, Pneumonia dan Asma," kata Budi.
"Tapi karena PPOK ini sifatnya kronis dan berkepanjangan, kita cos Pneumonia dan Asma dan juga ISPA. Jadi infeksi atas dan infeksi bawah, infeksi saluran pernapasan dan saluran paru," sambungnya.
Sementara itu, ia menjelaskan, terkait penyakit tubercolosis atau TBC tidak dipengaruhi adanya polusi udara, melainkan karena bakteri.
"Misalnya kanker paru disebabkan oleh genetika, tidak oleh polusi udara. Jadi yang disebabkan oleh polusinya, infeksi saluran pernapasan atas atau ispa, asma ada sedikit disebabkan oleh polusi udara, tetapi juga karena alergi dan PPOK atau ini sama seperti pneumonia, cuma sifatnya kronis," tuturnya.
Lebih laniut, kata dia, berdasarkan analisa pihaknya polusi udara paling berpengaruh terhadap munculnya penyakit Pneumonia dan ISPA.
"Nah, kita menganalisa saat ini, tapi pengaruh dari polusi udara itu banyaknya di Pneumonia dan ISPA," pungkasnya.
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Luhut Pimpin Tim Penanganan Polusi Udara, Apa Tugasnya?
Berita Terkait
- 
            
              Jakarta Darurat Polusi Udara, Pj Gubernur Heru Budi Bentuk Satgas Khusus
- 
            
              Waduh! Menkes Beberkan Kasus ISPA di DKI Jakarta Meningkat 4 Kali Lipat Gegara Polusi Udara
- 
            
              Menkes Sebut Indonesia Bisa Tiru China Tangani Polusi Udara: Contoh Paling Bagus di Dunia
- 
            
              Jokowi Tunjuk Luhut Pimpin Tim Penanganan Polusi Udara, Apa Tugasnya?
- 
            
              Takuti Pelaku Industri Sanksi Kalau Langgar Pengendalian Emisi Gas, Jokowi: Kesehatan Kita Mahal Sekali
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah