Suara.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengadakan survei terkait dengan isu lama bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang dipecat sebagai tentara karena dianggap bertanggungjawab atas kasus-kasus penculikan aktivis. Hasilnya, mayoritas masyarakat tak mengetahui skandal Prabowo pada tahun 1998 itu.
Diketahui, saat itu Prabowo berpangkat Letnan Jenderal ketika diberhentikan dari dinas militer oleh Presiden BJ Habibie atas dasar rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) 1998. Setelah DKP melakukan studi dan penelitian, mereka memberikan rekomendasi pada presiden untuk memberhentikan Prabowo.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan, hanya 24 persen publik mengetahui kasus ini.
"76 persen atau kebanyakan orang tidak tahu bahwa Prabowo diberhentikan dari dinas tentara," ujar Saiful dalam konferensi pers virtual, Kamis (31/8/2023).
Kendati demikian, ada 46 persen publik yang yakin dan 39 persen tidak yakin Prabowo telah diberhentikan dengan benar. Masih ada 15 persen belum menjawab.
Saiful menyebut dari 24 persen yang tahu kasus pemberhentian Prabowo dari dinas tentara, keyakinan publik bahwa pemberhentian itu benar atau tidak hampir terbelah, namun lebih banyak yang yakin bahwa keputusan itu benar.
Lebih lanjut, Saiful mengatakan isu pemberhentian Prabowo sebagai tentara karena kasus penculikan aktivis memiliki pengaruh pada elektabilitas calon presiden. Prabowo akan semakin dirugikan jika makin banyak yang mengetahui kasus ini.
“Kalau jumlah orang yang tahu kasus Prabowo diberhentikan dari dinasnya naik, maka jumlah orang yakin bahwa keputusan pemberhentian itu benar juga akan naik. Kalau jumlah yang yakin naik, efeknya juga akan makin besar bagi pemilih. Efeknya akan positif pada Ganjar dan negatif pada Prabowo,” tuturnya.
"Jika isu ini besar, akan jadi masalah untuk Prabowo. Karena itu harus dijelaskan sebaik-baiknya apa yang terjadi pada 1997-1998 tersebut," pungkasnya.
Baca Juga: Gegara Dua Faktor Ini, Erick Thohir Dianggap Potensial Jadi Cawapres Prabowo
Berita Terkait
-
Profil Kate Victoria: Siswi SMA yang Tantang Kapolri Listyo Sigit Debat, Perjuangkan Keadilan Bagi Sang Ayah
-
Datangi Markas Golkar jadi Pembicara, Prabowo Mendadak Dikasih Seekor Kuda Besar
-
Parpol Pengusung Prabowo Mengubah Nama Jadi Koalisi Indonesia Maju, Pengamat: Bisa Jadi Bumerang
-
Kurangi Polusi Udara, Prabowo Serahkan 100 Unit Rantis Motor Trail Listrik ke TNI dan Polri
-
Prabowo Didukung Banyak Partai, PDIP Riau Yakin Ganjar Berpeluang Menang Besar
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh