Suara.com - Kabar manuver Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar ke kandang NasDem membuat situasi politik semakin dinamis.
Koalisi Perubahan yang mulanya dibangun untuk mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 pun mengalami perpecahan, usai hengkangnya Partai Demokrat pada Jumat (1/9/2023) malam.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah pun meresponsnya dengan mengunggah kembali isi pembicaraanya di salah satu podcast di akun Twitter-nya.
"Semua partai politik misalnya besok tanda tangan menyepakati dua-lah kandidat yang akan disahkan. Negara tidak punya cara untuk mengakui kandidat-kandidat itu, tidak ada caranya," katanya dalam tayangan video yang diunggah di akun Twitter @Fahrihamzah pada Jumat (1/9/2023).
"Dan mereka akan nego sampai detik terakhir," imbuhnya.
Fahri mengatakan, jangan pernah berpikir satu orang bisa menyelesaikan semua hal. Maka membangun kekuatan juga tidak boleh egois.
"Jangan pernah berpikir satu orang bisa mneyelesaikan semua hal, maka kita membangun kekuatan juga nggak usah egois."
Seolah-olah, kata dia, satu orang ditempatnya itulah yang paling penting. Ada banyak aktor dan faktor yang perlu dipertimbangkan, karena banyak hal yang tidak pasti.
"Seolah-olah stau orang ini ditempatnya itulah yang aling penting, tidak. Ada banyak aktor yang dipertimbangkan, ada banyak faktor yang harus difungsikan," kata Dia.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bicara Peluang Prabowo Menang Pilpres 2024 karena Ambil Suara Jokowi
"Karena ada banyak yang tidak pasti, kalau begitu cara kita berpikir," lanjutnya.
Dalam rekaman tersebut, Fahri juga mewanti-wanti agar partai politik pengusung capres membuat strategi perjuangan yang lebih permanen, solid dan kuat. Mengingat partai-partai berkoalisi juga sebelumnya adalah musuh.
"Tapi saya ingin mewaniti-wanti temen-temen tolong bikin strategi perjuangan yang lebih permanen yang lebih solid dan yang lebih kuat," ujarnya.
"Bukankah partai-partai yang sekarang berkoalisi ini adalah partai-partai yang berkelahi selama ini, saling membunuh dan saling mentiadakan," lanjutnya.
Waketum Gelora itu mengemukakan kembali situasi politik yang terjadi pada masa Pilpres 2014.
Saat itu para tokoh-tokoh politik yang mendukung Prabowo, sekarang beralih mendukung Anies Baswedan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri