Suara.com - Ragam upaya dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi polusi udara. Salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik, baik untuk operasional dinas maupun transportasi publik. Komitmen ini secara serius ditunjukkan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan menyerahkan 186 motor dinas listrik berbasis baterai kepada petugas Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Kendaraan Dinas Operasional (KDO) tersebut digunakan oleh anggota Dinas Perhubungan yang bertugas di lapangan, baik di lingkungan Provinsi maupun Suku Dinas lima wilayah Administrasi Kota. Heru menuturkan, pengadaan kendaraan dinas listrik berbasis baterai itu menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
"Pengadaan kendaraan dinas berbasis baterai ini dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini masih 186 motor, dari total yang direncanakan sebanyak 800 kendaraan roda dua berbasis baterai," ujar Heru.
Ia juga menekankan, kendaraan dinas tersebut dibuat dengan menggunakan komponen lokal sebesar 53,37 persen. "Jadi, semuanya memenuhi syarat. Sesuai dengan perintah Pak Presiden, konten lokal yang diutamakan untuk memajukan industri dalam negeri," katanya.
Penggunaan kendaraan dinas berbasis baterai ini untuk membantu pula pengurangan emisi gas buang. "Harapannya, warga pun pelan-pelan beralih ke kendaraan listrik," ajak Heru.
Bus Listrik
Elektrifikasi transportasi pun gencar dilakukan terhadap transportasi publik, semisal bus listrik Transjakarta. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menargetkan, tahun ini akan ada pengoperasian seratus unit bus listrik layanan Transjakarta.
“Kendaraan listrik ini dapat membantu mengurangi polutan. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama beraksi kurangi polusi dengan memakai transportasi umum yang sudah disediakan,” jelasnya.
Sampai saat ini sudah ada 52 bus listrik Transjakarta yang beroperasi dengan kemitraan operator transportasi umum. Bus-bus listrik ini dioperasikan untuk tiga rute, yakni Pondok Labu-Blok M (1E), Kampung Rabutan-Lebak Bulus (7A), dan UI-Lebak Bulus (D21).
Baca Juga: 5 Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan, Mulai dari Gangguan Pernapasan hingga Wajah Kerutan
Tak hanya penambahan jumlah armada, lanjut Syafrin, pihaknya juga berupaya meningkatkan kapasitas pengguna Transjakarta. Pada 2023, targetnya sebanyak 1,1 juta perjalanan per hari, dengan cakupan layanan 88% wilayah Jakarta. Sedangkan target pada 2024, sebanyak 1,2 juta perjalanan per hari, dengan cakupan layanan 90% wilayah Jakarta.
Sinergi dengan daerah penyangga pun diperkuat, dengan target dapat menambah rute layanan Transjakarta, dari/menuju 25 titik utama Bodetabek (Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) pada 2024 dan 28 koridor utama di masing-masing kota Bodetabek pada 2025.
Secara terpisah, pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai, kebijakan transportasi Pemprov DKI memerlukan koneksi angkutan dengan yang ada di Bodetabek. “DKI punya banyak modanya, namun belum terkoneksi dengan maksimal, terutama dengan kawasan penyangga. Ini permasalahan yang harus dibereskan. Peraturan, penanganan, pencegahan semua sudah ada. Saya percaya, Pj. Gubernur memiliki kapasitas untuk memimpin ini,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Pekerjakan Pasukan Biru DKI di Bekasi, Sanksi untuk Kasudin SDA Jakpus Belum Juga Diumumkan
-
Ratusan Mobil Listrik Disediakan untuk Angkut Pemimpin Negara di KTT ASEAN 2023, Ini Jenisnya
-
Penghentian 4 PLTU Belum Ampuh Atasi Polusi Udara Jakarta, Ini Buktinya
-
Erick Thohir Punya Jurus Jitu Tangani Polusi Udara, Apa Itu?
-
Terungkap di Persidangan, Pemprov DKI Terindikasi Penyimpangan dalam Kasus Dugaan Pembelian Lahan Sendiri
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting