Suara.com - Nama perubahan kini menjadi rebutan setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergabung ke NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), usai Partai Demokrat hengkang dari koalisi pendukung Anies Baswedan.
Sebelumnya, NasDem bersama PKS dan Demokrat membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Setelah mereka pecah kongsi, nama perubahan itu saling diklaim.
Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said menjelaskan bahwa nama perubahan sebenarnya hasil dari perbincangan bersama
"Mengenai nama, sebetulnya nama itu muncul dari obrolan bersama sejak bulan," kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023)
Adapun perbincangan nama perubahan tersebut sudah terjadi jauh hari. Bahkan saat Anies masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Sejak Pak Anies belum selesai gubernur, Juli Agustus kita diskusi. Jadi muncul nama perubahan sudah sejak lama," kata Sudirman.
Siap Duduk Bareng Demokrat
Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said menegaskan, koaliai antara NasDem, PKB, dan PKS akan tetap menggunakan nama perubahan. Bila ke depan dipermasalahkan Partai Demokrat, tim dari koalisi siap duduk bersama.
Sementara di lain pihak, Demokrat juga mengklaim tentang nama perubahan sebagaimana yang dibawa di dalam koalisi sebelumnya, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Kita tetap akan menggunakan nama ini sebagai nama kita, bila nanti ada hal-hal yang perlu didiskusikan dengan teman-teman Demokrat kita duduk saja," kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).
Sudirman memastikan komunikasi antara Koalisi Perubahan dengan Demokrat tetap terjalin, kendati partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu kini sudah menarik dukungan terhadap Anies.
"Tapi saya kira, komunikasi kami juga tidak putus, kita tetap terus menjalin komunikasi. Jadi insyaallah ini bukan hal yang perlu dirisaukan kalau soal nama," kata Sudirman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik