Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan uji coba penyemprotan udara menggunakan larutan sampah buah alias eco-enzym. Cara ini dianggap sebagai inovasi untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, uji coba rencananya akan dilakukan di gedung Pertamina. Nantinya akan dicek mengenai keefektifan dari inovasi ini untuk memperbaiki kualitas udara.
"Mudah-mudahan nanti sama seperti penggunaan water mist, itu kita uji coba dulu di gedung Pertamina kita ukur dengan alat pengukur," ujar Asep kepada wartawan, Rabu (13/9/2023).
Nantinya, uji coba dilakukan seperti pelaksanaan water mist. Air yang digunakan untuk membuat kabut air diganti dengan larutan sampah buah.
"Water mist itu terbukti efektif untuk penurunan PM 2,5. Ini bisa kita uji coba juga hal yang sama ke ekoenzim," kata Asep.
Lebih lanjut, Asep juga akan lebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah pusat sebelim melaksanakan uji coba.
"Kami koordinasikan dengan pemerintah pusat, karena selama ini belum pernah ada koordinasi terhadap penggunaan ekoenzim," tuturnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana memodifikasi penyemprotan air kabut alias water mist ke udara dari gedung tinggi untuk mengurangi polusi udara. Nantinya, air yang disemprotkan ditambah dengan larutan sampah buah.
Inovasi ini merupakan tawaran dari Yayasan Upakara yang disampaikan kepada Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/9).
Baca Juga: Asapnya Cemari Udara, Pemprov DKI Segel Cerobong Milik Jakarta Central Asia Steel
Perwakilan Yayasan Upakara, Sugeng mengatakan larutan sampah buah itu bernama eco-enzym. Cara ini dianggap menambah efektifitas penyemprotan water mist untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
"Kami (menawarkan) pak gubernur, bagaimana kalau kita spray daerah Jakarta dengan ekoenzim. Di Jakarta sudah ada kewajiban water mist, ini kita tambahkan ekoenzim," ujar Sugeng usai menemui Heru, Rabu (6/9).
Eco-enzym ini disebutnya didapat setelah melalui proses bioremediasi menggunakan bakteri yang nanti akan berkembang biak. Larutan yang disemprot akan memakan polutan dan merubahnya menjadi senyawa yang tidak beracun dan tak berbahaya bagi manusia.
Heru disebutnya menyambut baik tawaran ini dan akan menindaklanjutinya bersama jajaran di Pemprov DKI.
"Beliau (Heru Budi) positif (menerima). Nanti dalam waktu dekat beliau akan mengundang stakeholder, misalnya dari PD Pasar Jaya karena itu kan menggunakan sampah organik sangat banyak dan (mengundang) wali kota," kata Sugeng.
Ia menyebut eco-enzym ini sudah lama dipakai untuk kegiatan pertanian, perkebunan, hingga pengobatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!